dc.description.abstract | Kelahiran prematur merupakan penyebab utama
kematian bayi baru lahir. Diperkirakan 15 juta bayi lahir prematur atau 1 dari 10
bayi diseluruh dunia setiap tahun dan 1,1 juta bayi prematur meninggal. Hal
tersebut berkaitan dengan risiko imaturitas organ vital pada bayi baru lahir,
sehingga bayi prematur memiliki kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di luar
rahim. Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada bayi prematur adalah
hiperbilirubinemia.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah prematuritas sebagai faktor risiko
terjadinya ikterus neonatorum di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik
observasional dengan pendekatan cross sectional. Data penelitian merupakan data
sekunder dari rekam medis dari catatan medik seluruh bayi yang dilahirkan di
ruang Bakung bagian anak, RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sampel pada
penelitian ini sebanyak 160 sampel, yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu
kelompok 80 sampel adalah kelompok prematuritas dan 80 sampel adalah
kelompok tidak prematuritas. Pengambilan Sampel dilakukan dengan metode
consecutive sampling. Analisis data menggunakan Chi-Square Test.
Hasil Penelitian: Dari total 160 sampel dibagi menjadi dua kelompok. Sebanyak
80 sampel terdiri dari 61 jumlah penderita ikterus neonatorum dan prematuritas
dan 21 jumlah penderita yang ikterus neonatorum dan tidak prematuritas.
Sedangkan 80 sampel terdiri dari 19 jumlah penderita yang tidak ikterus
neonatorum dan prematuritas dan 59 jumlah penderita yang tidak ikterus
neonatorum dan tidak prematuriras. Hasil analisis dengan Chi- Square didapatkan
nilai p < 0,05 yaitu 0,000 (IK 95%; 4,406-18,464; RP 9,020)
Simpulan: Prematuritas merupakan faktor risiko untuk ikterus neonatorum | en_US |