dc.description.abstract | Keberhasilan pembangunan upaya kesehatan masyarakat dapat diukur dengan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Peningkatan UHH menambah jumlah usia lanjut yang berdampak pada pergeseran pola penyakit menjadi penyakit degeneratif salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan problem kesehatan masyarakat di Indonesia mengingat prevelensinya yang cukup tinggi. Hipertensi timbul akibat adanya interaksi dari berbagai macam faktor risiko. Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal.Tujuan :Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor usia dengan kejadian hipertensi pada masyarakat Desa Catur Harjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman pada bulan Juni tahun 2013.Metode :Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studicross sectional. Subyek penelitian berjumlah 60 responden, yang terdiri dari 30 subyek berusia < 60 tahun dan 30 subyek berusia > 60 tahun. Penelitian ini dilakukan di Desa Catur Harjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman pada bulan Juni 2013. Sampel diambil secara cluster sampling.Data diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik secara langsung berupa pengukuran tekanan darah, tinggi badan dan berat badan. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi-squarepada program SPSS 16.Hasil :Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara faktor usia dengan kejadian hipertensi pada masyarakat Desa Catur Harjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman (p = 0,438; OR= 0,669 dan 95% CI 0,242-1,852).Simpulan :Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara hubungan faktor usia dengan kejadian hipertensi di Desa Catur Harjo Kabupaten Sleman (p = 0,438) | en_US |