Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Nur Laili Muzayyanah, M. Sc., Sp. A
dc.contributor.authorMeyrinda, Rike Elsa
dc.date.accessioned2020-12-17T01:11:28Z
dc.date.available2020-12-17T01:11:28Z
dc.date.issued2013-02-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25944
dc.description.abstractiare merupakan salah satu penyebab angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada anak di bawah umur lima tahun di seluruh dunia terutama di negara berkembang, yaitu mencapai satu milyar kesakitan dan tiga juta kematian per tahun.Diare merupakan salah satu topik yang paling banyak diteliti, diantaranya tentang faktor risiko diare yang pada penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan yang signifikan antara sarana air bersih, jamban, pemberian ASI eksklusif, status gizi, imunisasi, tingkat pendidikan ibu, dan pengetahuan serta perilaku dan higienitas ibu sebagai faktor risiko diare pada anak. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahuiapakah anak yang tidak diberikan ASI eksklusif, anak dengan status gizi tidak baik dan tingkat pendidikan ibu yang rendah sebagai faktor risiko diare pada anak di ruang rawat inap Edelweiss RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu.Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif analitikdengan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Data penelitian merupakan dataprimer berupa kuesioner dan data sekunder dari rekam medis di RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu. Sampel yang diambil berjumlah 63 anak yang berusia 0-5 tahun yang dirawat di ruang rawat inap Edelweiss RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode consecutive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square Test serta multivariat menggunakan Regresi Logistic.Hasil : Dari total 63 sampel yang dipilih, sebanyak 24 sampel adalah diare (38.1%) dan sebanyak 39 sampel tidak diare (61.9%). Lebih banyak anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dengan jumlah 37 anak (58.7%) dibandingkan anak yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu 26 anak (41.3%). Menurut status gizi anak didapatkan anak memiliki status gizi baik berjumlah 52 anak (82.5%) dan anak yang memiliki status gizi tidak baik 11 anak (17.5 %). Sedangkan dari tingkat pendidikan ibu didapatkan lebih banyak ibu yang memiliki pendidikan tinggi yaitu 46 ibu (73%) dibanding ibu yang memiliki pendidikan rendah yaitu 17 ibu (27%). Hasil analisis dengan Chi-Square, hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare didapatkanp= 0,040 (CI 95%;1.033-9.650, RP : 0.474), hubungan status gizi dengan kejadian diare didapatkan p= 0,086(CI 95%;0.926-14.013, RP :0.514) dan hubungan tingkat pendidikan ibu p= 0,039 (CI 95%;1.032-10.334, RP : 0.517). Hasil analisis dengan Regresi Logisticdidapatkan kurangnya hubungan pemberian ASI eksklusif p=0.052(CI 95%;0.988-9.924, OR :3.132) dan tingkat pendidikan ibu p=0.054(CI 95%;0.979-10.692, OR:3.235).Simpulan : Pada analisis bivariat, anak yang tidak diberikan ASI eksklusif dan tingkat pendidikan ibu yang rendah memiliki hubungan yang signifikan bermakna sebagai faktor risiko diare sedangkan status gizi yang tidak baik memiliki hubungan yang tidak bermakna sebagai faktor risiko diare. Pada analisis multivariat, didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara anak yang tidak diberikan ASI eksklusif dan tingkat pendidikan ibu yang rendah sebagai faktor risiko diare pada anak.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Nur Laili Muzayyanah, M. Sc., Sp. Aen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTingkat Pendidikan Ibuen_US
dc.subjectStatus Gizien_US
dc.subjectPemberian ASI Eksklusifen_US
dc.subjectDiareen_US
dc.titleFaktor Risiko Diare Pada Anaken_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM09711224


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record