Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Akil Baehaqi Sp.A
dc.contributor.authorPangestu, Risti
dc.date.accessioned2020-12-17T01:08:43Z
dc.date.available2020-12-17T01:08:43Z
dc.date.issued2013-04-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25939
dc.description.abstractDBD telah menjadi endemik di negara-negara Asia Tenggara seperti Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Philipina, Indonesia, Thailand, dan negara-negara di Pasifik Barat Di Indonesia jumlah kasus DHF tahun 1998 sebanyak 72.133 dengan angka kematian sejumlah 1.414 kasus..Propinsi Kalimantan Barat sendiri merupakan daerah endemik untuk penyakitDemam Berdarah Dengue. Kasus DBD di Propinsi Kalimantan Barat pada tahun 2006 terjadi kenaikan kasus menjadi 2.753 kasus dengan angka kesakitan DBD sebesar 66,85. Pada tahun 2007, berdasarkan rekapitulasi data profil kesehatan kabupaten/kota terjadi penurunan kasus DBD yaitu 808 kasus dengan angka kesakitan 20,24 yang berarti ada sebanyak 20 orang dari 100.000 penduduk di Kalimantan Barat yang menderita DBD.Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian DSS pada anak yang menderita infeksi dengue di RS. Ade Moeh Djoen Sintang, Kalimantan Barat.Metode: Penelitian ini menggunaka rancangan penelitian cross-sectional. Subyek penelitian adalah pasien yang dirawat di RS Ade Moeh Djoen Sintang pada periode 2010-2011 yang terpilih secara simple randomized samplingdengan kriterian anak <14 tahun, terdiagnosis DBD menurut kriteria WHO, dan terdapat gejala klinis berdasarkan derajat gejala klinis DBD dan hasil laboratorium. Data diperoleh dari rekam medis pasien dan dianalisis menggunakan analisis statistic uji tabel 2x2 (Chi Square).Hasil: jumlah total 60 pasien, terdiri dari 30 pasien DBD dan 30 pasien DHF. Laki-laki sebanyak 26 pasien dan perempuan sebanyak 34 pasien. Pasien DBD terbanyak datang ialah pada hari ke 1 sampai 3 yaitu 58% , sedangkan pada kejadian syok terbanayk datang pada 4 sampai 6 hari sebesar 75%. Pasien dengan nyeri perut setelah dilakukan analisis bivariat nilai p=0,072, pasien dengan hepatomegali memiliki angka p=0,149, pasien dengan mual muntah memiliki p=0,019 sedangkan pasien dengan asites memiliki nilai p sebesar p=0,01. Dari data laboratorium dilakukan analisis bivariat didapatak nilai hematokrit > 42% bernilai p=0,000 dan angka trombosit < 50.000 bernilai p=0,000. Dilakukan regresi multivariat didapatkan dari hasil bivariat yang bernilai p<0,05. Didapatkan hasil regresi dengan p<0,05 yaitu mual muntah p=0,035, nilai hematokrit p=0,001 dan angka trombosit bernilai p=0,000.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kejadian syok pada anak yang menderita infeksi dengue dengan gejala klinis mual muntah serta nilai hematokrit > 42% dan angka trombosit < 50.000.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjecttingkat keparahan klinis DBD.en_US
dc.subjectangka trombositen_US
dc.subjectDSS, nilai hematokriten_US
dc.subjectDBDen_US
dc.titleFaktor Risiko Terjadinya Syok Pada Anak Yang Menderita Infeksidengue Di RS. Ade Moeh Djoen Sintang, Kalimantan Barat Periode 2010-2011en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM09711206


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record