Show simple item record

dc.contributor.authorH M, Sukamto
dc.date.accessioned2020-12-16T07:19:50Z
dc.date.available2020-12-16T07:19:50Z
dc.date.issued2020-11-18
dc.identifier.isbn978-623-6572-15-3
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25926
dc.description.abstractPerkembangan pembangunan di beberapa bidang saat ini semakin meningkat. Peningkatan ini secara langsung membawa dampak pada perkembangan dibidang transportasi, khususnya transpotasi darat. Dalam pembangunan tansportasi darat ini membutuhkan prasarana jalan berkelanjutan akan membutuhkan material sebagai bahan jalan yang cukup banyak. Material batu pecah harganya semakin mahal, hal ini disebabkan ongkos produksinya yang mahal, juga dipengaruhi sumber mataerial yang semakin terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu mencari alternatif yang lain yaitu pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia secara optimal untuk mewujudkan kebutuhan tersebut.Sungai Progo adalah sebuah Sungai yang berada di wilayah Prop Jawa Tengah dan Prop Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagian besar Sungai Progo berada diwilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai ini juga dipakai untuk irigasi pertanian yang ada disekitar Sungai, dan menjadi batas wilayah antara Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Sungai Progo memiliki anak Sungai yang berhulu di gunung Merapi, sehingga Sungai Progo mendapat aliran lahar dingin dari gunung Merapi yang menjadikan Sungai ini banyak memiliki material berupa batu-batuan, kerikil dan pasir. Oleh sebab itu masyarakat disekitar Sungai Progo memanfaatkan material tersebut guna mendapatkan penghasilan, sehingga banyak kita jumpai tempat-tempat penambangan kerikil, dan pasir, untuk memenuhi permintaan guna keperluan salah satunya perkerasan jalan. Pasir atau Agregat halus, yang ada di Sungai Progo sering digunakan untuk bahan bangunan dan sebagai bahan perkerasan jalan. Dari sepanjang Sungai Progo, di daerah Bantar ada penambangan pasir, dan krikil yang paling ramai dikunjungi oleh para pembeli, sehingga penambangan tersebut cukup ramai di bandingkan dengan daerah yang lain sebab lokasinya yang mudah dijankau, dan dekat dengan jalan raya Yogya – Wates KM 15. Jenis campuran yang akan dipakai dalam membuat benton aspal ini adalah campuran AC-WC. Sebagai komponen utama dalam campuran AC-WC adalah porsi agregat yang paling banyak jumlahnya hampir mencapai 93 s/d 95 % terhadap satuan berat, dan sisanya jumlah berat aspal sebagai bahan pengikat. Campuran AC-WC biasanya dipakai untuk lapis permukaan (lapis aus) yang gradasinya baik dan bagus agar bisa memenuh spesifikasinya. Penelitian ini bertujuan ; untuk mengetahui porsi (%) Pasir Sungai Progo sebagai pengganti Agregat halus, dan untuk mengetahui hasil penelitian tersebut menggunakan, karakteristik marshal test, sehingga akan dihasilkan kadar aspal optimal (KAO). Dari hasil Job Mix Formula (JMF) yang dilakukan menghasilkan nilai stabilitas pada kadar aspal 4,5% s/d 6,5%, Nilai flow pada kadar aspal 4,5% s/d 6,5%, marshal Quotient sebesar pada kadar aspal 4,5% s/d 6,5%, VMA pada kadar aspal 4,5%en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectAgregat, Campuran AC-WC, Gradasi, Marshal, Aspal, dan Pasir Sungai Progo.en_US
dc.titlePENGGUNAAN PASIR SUNGAI PROGO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DALAM BETON ASPAL CAMPURAN AC-WCen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record