Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Kloroform Biji Rambutan (Nephlium lappaceum, L.) var. aceh lebak bulus Tehadap Sel Myeloma
Abstract
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan proliferasi sel yang tidak
terkontrol karena terjadi perubahan fisiologis dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas antikanker biji rambutan pada sel Myeloma.Penelitian ini
dilakukan dengan mengekstraksi biji rambutan dengan pelarut kloroform secara
soxhletasi, kemudian kandungan asam lemak di dalam pelarut kloroform
diidentifikasi dengan kromatografi gas. Pada uji aktivitas antikanker, sel Myeloma
dipropagasi terlebih dahulu kemudian dilakukan pemanenan sel Myeloma, microplate
dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok A berisikan ekstrak + sel, kelompok B berupa
media RPMI + ekstrak, kelompok C berisikan sel + media RPMI, kelompok D berisi
media RPMI, kelompok E berisi DMSO seri kadar + sel, kelompok F berisi DMSO
seri kadar + media RPMI. Keenam kelompok tersebut diuji sitotoksisitasnya dengan
metode MTT. Keenam kelompok tersebut diuji sitotoksisitasnya dengan metode
MTT. Sel dengan kepadatan 3x10^4sel/100 μL didistribusikan kedalam sumuran dan
diinkubasi bersama ekstrak kloroform biji rambutan dengan seri kadar 50 μg/mL, 100
μg/mL, 200 μg/mL, 400 μg/mL, 800 μg/mL and 1600 μg/mL selama 24 jam dan 48
jam. Pada akhir inkubasi, masing-masing sumuran ditambahkan 15 μL MTT 2.5
μ/mL dalam media RPMI. Kemudian dibaca serapannya dengan ELISA reader pada
λ 550 nm, dan dihitung % kematian sel dan analisis konsentrasi letalnya (LC50)
dengan menggunakan analisa Probit. Efek penghambatan pertumbuhan sel Myeloma
yang paling baik ditunjukkan oleh seri kadar 1600 μg/mL. Diperoleh nilai LC50pada
inkubasi 48 jam adalah 1,579 mg/mL yang menunjukkan bahwa ekstrak koroform biji
rambutan (Nephelium lappaceum, L) var. aceh lebak bulus tidak poten untuk
membunuh sel Myeloma.
Collections
- Pharmacy [1444]