Pengaruh Garam terhadap Karakteristik Subgrade Tanah Lempung yang Distabilisasi dengan Kapur
Abstract
Intrusi air laut ke dalam cadangan air tanah membawa dampak
tercampurnya tanah dengan garam pada kadar yang bervariasi yang dapat
mengubah sifat-sifat fisik maupun mekanik tanah. Persoalan ini mendorong
penyusun untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk dapat melihat
perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada tanah lempung yang mengandung
garam dengan kadar 1%, 3%, 6% serta mencoba untuk melakukan stabilisasi
terhadap tanah tersebut dengan menggunakan kapur 4%. Hal itu dilakukan untuk
mengetahui kelayakan stabilisasi dengan menggunakan kapur pada tanah yang
tercampur garam. Penelitian dilakukan dengan asumsi tanah lempung tersebut
akan digunakan sebagai subgrade jalan raya.
Penelitian laboratorium dilakukan pada tanah lempung yang berasal dari
Watugedug, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Berdasarkan kadar air,
berat jenis, batas-batas Atterberg, hasil uji analisis hidrometer dan saringan
tanah tersebut termasuk kelompok tanah A-7-5 yang buruk untuk subgrade jalan
raya menurut klasifikasi AASHTO. Kemudian dilakukan uji proktor pada tanah
asli dan tanah asli distabilisasi dengan kapur 4% untuk mencari berat volume
kering dan kadar air optimumnva. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk
mencari batas-batas Atterberg, berat volume kering tanah, swelling, nilai CBR
soaked dan unsoaked untuk melihat perubahan-perubahan sifat-sifat fisik dan mekaniknya.
Pencampuran pada pengujian tanah bergaram digunakan kadar air optimum
tanah asli, sedangkan pada pengujian tanah bergaram distabilisasi, digunakan
kadar air optimum tanah asli yang distabilisasi dengan kapur 4%. Khusus pada
tanah yang distabilisasi dengan kapur dilakukan pemeraman selama 3 hari pada
pengujian CBR dan swelling tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar garam yang terkandung
dalam tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah lempung yang ditunjukkan
dengan menurunnya batas cair, indeks plastisitas, dan swellling tanah pada
kandungan garam 6% dalam tanah. Kandungan garam juga dapat memperbaiki
sifat mekanik tanah, yaitu dengan meningkatnya kepadatan tanah, nilai CBR
laboratorium dan CBR rendaman. Sedangkan stabilisasi dengan kapur 4% pada
tanah bergaram dapat menurunkan indeks plaslisitas, meningkatkan kepadatan
tanah, meningkatkan nilai CBR laboratorium, dan CBR rendaman. Dapat
disimpulkan bahwa adanya kandungan garam dapat memperbaiki sifat fisik dan
mekanik tanah lempung walaupun belum dapat meningkatkan mutu tanah untuk
subgrade jalan menjadi lebih baik menurut klasifikasi AASHTO. Kesimpulan lain
yang didapat adalah stabilisasi dengan kapur dapat dilakukan pada tanah
bergaram.
Collections
- Civil Engineering [4229]