| dc.description.abstract | Kecemasan dapat terjadi pada siapapun, kapanpun, dan
dimanapun diseluruh dunia yang dapat terwujud dalam bentuk ketidakmampuan
secara fisik maupun psikis, bahkan dapat menjadi berbagai macam penyakit.
Mahasiswa baru dapat mengalami stres dan perasaan cemas akibat pengaruh
faktor lingkungan, teman, maupun kurikulum pendidikan. Gaya belajar yang
berbeda dengan tingkat SMA mempengaruhi proses pendidikan hingga
pelaksanaan ujian. Ditambah dengan pengaruh lingkungan tempat tinggal yang
baru serta proses membiasakan diri jauh dari orang tua dan keluarga bagi
mahasiswa yang berasal dari luar daerah.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
antara mahasiswa FK UII angkatan 2012 yang berasal dari Yogyakarta dengan
dari luar Yogyakarta dalam menghadapi ujian blok Sistem Saraf &
Muskuloskeletal 1.2.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik studi
komparatif dengan pendekatan cross sectional dengan populasi mahasiswa FK
UII angkatan 2012. Populasi tersebut berjumlah 140 orang dan didapatkan sampel
sebesar 80 orang dari sampel minimal 60 orang dengan rumus Slovin. Intrumen
penelitian menggunakan Taylor’s Manifest Anxiety Scale (TMAS) dan
menggunkan uji analitik statistik chi square untuk analisis data.
Hasil : Hasil dari penelitian ini yaitu mahasiswa yang berasal dari dalam
Yogyakarta yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 24 orang (77,4%) dan
yang mengalami kecemasan berat sebanyak 7 orang (22,6%). Sedangkan,
responden dari luar Yogyakarta yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 34
orang (69,4%) dan yang mengalami kecemasan berat sebanyak 15 orang (30,6%).
Simpulan : Tidak ditemukan adanya perbedaan tingkat kecemasan yang
signifikan antara mahasiswa FK UII angkatan 2012 yang berasal dari dalam
Yogyakarta dengan yang berasal dari luar Yogyakarta dalam menghadapi ujian
blok Sistem Saraf & Muskuloskeletal 1.2. | en_US |
