Beda Tingkat Kecemasan Antara Mahasiswa Pria Dan Wanita Yang Terlambat Studi Di Angkatan 2008 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Abstract
Lama pendidikan kedokteran terus mengalami perubahan. Di
FK UII, pendidikan dokter dibagi dalam 2 tahap, yakni pendidikan preklinik dan
pendidikan klinik. Untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) lama
pendidikan preklinik 3,5 tahun (7 semester) dan pendidikan klinik 1,5 tahun (3
semester) (Maharani, 2009). Beban pendidikan yang tinggi yang dialami oleh
mahasiswa kedokteran dapat mengakibatkan munculnya rasa cemas yang
mengancam, terutama pada mahasiswa yang terlambat studi karena memiliki
beban yang lebih berat. Kecemasan merupakan pengalaman manusia yang
universal dan suatu rasa yang tidak terekspresikan. Perasaan ini tidak terarah
karena suatu sumber ancaman atau pikiran yang tidak jelas dan tidak
teridentifikasi. Cemas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
berdaya.
Tujuan : untuk mengetahui beda tingkat kecemasan antara mahasiswa laki-laki
dan perempuan yang terlambat studi di Fakultas Kedokteran UII angkatan 2008.
Metode : Penelitian ini menggunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan
penelitian analitik observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa angkatan 2008 yang belum melaksanakan wisuda Periode Maret tahun
2012.Sampel penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan Kriteria eksklusi.
Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampel penelitian menggunakan total
sampling. Data primer berupa kuesioner yang dikenal dengan nama Hamilton
Rating Scale for Anxiety (HRS-A).
Hasil : Dari penelitian ini didapatkan hasil 27 (25,7%) responden tidak
mengalami kecemasan, 35 (33,3%) responden mengalami kecemasan ringan, 36
(34,3%) responden mengalami kecemasan ringan dan 7 (6,7%) responden
mengalami kecemasan berat. Pada responden perempuan 9 (15%) responden tidak
mengalami kecemasan, 20 (33,3%) responden mengalami kecemasan ringan, 26
(43,3%) responden mengalami kecemasan sedang dan 5 (8,3%) mengalami
kecemasan berat. Pada laki-laki terdapat 18 (40%) responden tidak mengalami
kecemasan, 15 (33,3%) respnden mengalami kecemasan ringan, 10 (22,2%)
responden mengalami kecemasan sedang dan 2 (4,4%) responden mengalami
kecemasan berat. Dari perhitungan menggunakan analisis Chi-Square didapatkan
hasil bahwa jenis kelamin dengan tingkat kecemasan memiliki nilai p = 0,017,
nilai tersebut menunjukkan bahwa (p<0,05)
Simpulan : Terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang bermakna dengan nilai p
= 0.017 (p < 0.05) antara mahasiswa laki-laki dan perempuan yang mengalami
terlambat studi di Fakultas Kedokteran UII Angkatan 2008.
Collections
- Medical Education [2284]