Pengaruh Durasi Bccao (Bilateral Carotis Communis Artery Occlution) Terhadap Jumlah Neuroglia Cortex Prefrontalis Pasca Reperfusi 24 Jam
Abstract
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di Indonesia dan
merupakan penyakit terbanyak pertama di dunia. Stroke dapat menyebabkan lesi pada
cortex prefrontalis tanpa menyebabkan defisit fungsi eksekutif. Lesi pada cortex
prefrontalis menyebabkan kerusakan neuron berperngaruh terhadap neuroglia. Salah
satu penelitian stroke dapat menggunakan tikus dengan metode BCCAO (Bilateral
Carotis Communis Artery Occlusion) dengan melakukan oklusi pada 2 pembuluh darah
(2-VO). Sehingga pada penelitian ini ingin mengetahui efek stroke terhadap jumlah
neuroglia cortex prefrontalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
durasi BCCAO (Bilateral Carotis Communis Artery Occlution) terhadap jumlah
neuroglia cortex prefrontalis pasca reperfusi 24 jam.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental.
Penelitian ini menggunakan sampel bahan biologi tersimpan yang berasal dari 20 blok
parafin otak tikus yang sudah mendapat perlakuan. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok
dengan masing-masing kelompok terdapat 5 sampel, yaitu kelompok sham operated,
kelompok iskemia 5 menit, kelompok iskemia 10 menit, dan kelompok iskemia 20
menit dengan reperfusi 24 jam. Analisis data dilakukan dengan uji One Way Anova
dilanjutkan dengan Post Hoc Benferroni.
Hasil: Hasil yang didapatkan melalui uji One Way Anova menunjukkan adanya
perbedaan jumlah neuroglia cortex prefrontalis antara kelompok sham dengan
kelompok iskemia 10 menit dan 20 menit dengan nilai p=0,001. Uji post Hoc kelompok
sham terhadap kelompok iskemia 10 menit memiliki nilai p=0,031, kelompok sham
terhadap kelompok iskemia 20 menit memiliki nilai p=0,002.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh BCCAO terhadap jumlah neuroglia cortex
prefrontalis pasca reperfusi 24 jam.
Collections
- Medical Education [2279]