Auditorium Pusat Kegiatan Islam Al - Markaz Al - Islami Ujung Pandang
Abstract
Kota Ujung Pandang merupakan pintu gerbang dan pusat pengembangan agama
Islam khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang
beragama Islam sekitar ± 7.931.732 jiwa di Sulawesi Selatan dan di kota Ujung
Pandang sendiri sekitar ± 985.465 jiwa kegiatan ke-Islam-an, khususnya dikalangan
remaja maupun para orang tua sangatlah tinggi.
Pusat Kegiatan Islam Al-Markaz Al-Islami Ujung Pandang merupakan sebuah
kawasan terpadu yang diperuntukkan bagi masyarakat umum yang dikelola oleh sebuah
yayasan yang berada di Ujung Pandang. Pada Pusat Kegiatan Islam ini akan mewadahi
kegiatan masyarakat tentang hal keagamaan dengan menyediakan fasilitas masjid,
pendidikan dan asramanya, auditorium serta fasilitas pendukung lainnya.
Dalam hal ini fasilitas auditorium merupakan salah satu fasilitas yang akan
mewadahi berbagai kegiatan baik itu berupa konvensi, pertunjukan, pameran serta
kegiatan lainnya. Apabila kita melihat kondisi sekarang mengenai tempat-tempat
pertemuan yang berupa auditorium (ruang serba guna) di kota Ujung Pandang sangatlah
terbatas dan biasanya dilakukan pada tempat-tempat pertemuan seperti di hotel maupun
di tempet-tempat pertemuan lainnya. Dan hal ini yang sangat mempengaruhi kegiatan
di dalamnya, karena ruang-ruang sering dipaksakan untuk mewadahi kegiatan yang
bermacam-macam sehingga kurang memenuhi persyaratan untuk sebuah ruang
auditorium. Ini juga dikarenakan karena frekuensi dari kegiatan dalam sebuah
auditorium tidak teratur kadang kegiatannya banyak kadang sedikit.
Dengan persamalahan yang didapatkan di atas maka diperlukan sebuah tempat
untuk mewadahi kegiatan yang dapat diubah-ubah fungsinya, besaran ruang serta tata
ruangnya tanpa mengubah bangunan secara keseluruhan. Untuk itu perlu adanya
fleksibilitas ruang yang dapat digunakan untuk beberapa macam kegiatan baik itu
secara bersamaan maupun terpisah.
Fleksibilitas ruang dapat dicapai melalui pola kegiatan dalam ruang yaitu macam
aktifitas, pengelompokan kegiatan, kebutuhan ruang serta pola pergerakan. Alat-alat
yang dipakai untuk mendukung fleksibilitass ruang berupa perangkat teknologi yang
dapat mempermudah perubahan-perubahan dalam bangunan secara otomatis dan
elektronik, seperti perubahan bentuk ruang konversabilitas, pegas untuk menaikkan dan
menurunkan stage, seat, langit-langit, rolling wall untuk menggulung dan menurunkan
dinding partisi semi permanen.
Juga dalam hal bentukan fisik dari bangunan auditoriumm sendiri yang berada
pada kawasan Pusat Kegiatan Islam Al-Markaz Al-Islami yang menampung banyak
fasilitas sehingga bentuk sangat perlu diperhatikan. Dengan menyatunya bangunan-bangunan
secara dinamis baik itu didalam kawasan sendiri maupun lingkungan
disekitarnya. Dan hal ini dapat dicapai dengan mengambil sebahagian bentuk dari
bangunan masjid yang sudah ada sebelumnya.
Dengan memperhatikan hal-hal diatas merupakan faktor penentu dalam
perencanaan dan perancangan bangunan.
Collections
- Architecture [3648]