Uji Iritasi Primer Salep Minyak Atsiri Kayumanis Cina (Cinnamomum cassia Neesex BI.) Dalam Basis Salep Berminyak Pada Kelinci Jantan
Abstract
Cinnamomum cassia Nees ex BI dikenal sebagai tanaman kayu manis
cina. Khasiat tanaman kayu manis cina diantaranya adalah sebagai antifungi
karena kandungan minyak atsirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efek iritasi primer bempa eritema dan edema pada pemakaian salep
minyak atsiri kayu manis cina (Cinnamomum cassia Nees ex BI.) dalam basis
salep berminyak pada kelinci jantan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji iritasi primer dengan uji tempel, dengan cara mengoleskan salep
minyak cassia tersebut pada kulit kelinci yang sebelumnya telah
dicukur/dihilangkan bulunya. Pengamatan gejala toksiknya dilakukan selama 24
jam dan 72 jam setelah pengolesan dilakukan untuk kulit yang tidak terluka dan
kulit terluka. Hewan uji dibagi menjadi 6kelompok, 4kelompok untuk peringkat
dosis menggunakan salep minyak atsiri kayu manis cina (Cinnamomum cassia
Nees ex BI.) dalam basis salep berminyak, 1kelompok untuk kontrol normal dan
1kelompok untuk kontrol negatif. Analisa hasil dilakukan secara kualitatif yaitu
pengamatan gejala toksik bempa iritasi primer pada kulit normal dan kulit yang
dilukai, dan analisis kuantitatif bempa perhitungan indeks iritasi primer. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa basis dari sediaan salep minyak atsiri kayu manis
cina basis berminyak dapat menyebabkan iritasi walaupun hanya sedikit iritasi,
hal ini ditunjukkan dengan indeks iritasi primer 1,8. Pada peringkat dosis 0,25
g/inci mempunyai efek hanya sedikit iritasi dengan indeks iritasi primer sebesar
1,8 sedangkan perlakuan dosis 0,5 g/inci2 merupakan iritan ringan dan perlakuan
dosis 1g/inci2 merupakan iritan moderat. Pada peringkat dosis 2 g/inci2 dianggap
iritan berat karena memiliki indeks iritasi primer sebesar 6,21.
Collections
- Pharmacy [1444]