Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir Di Rsud Doktor Soeselo Slawi Kabupaten Tegal Periode Januari 2011 – Desember 2011
Abstract
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah
jumlah kematian bayi di bawah satu tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut
merupakan sebuah indikator terhadap ketersediaan maupun pemanfaatan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan perinatal, serta berperan sebagai indikator terbaik untuk menilai
pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Indonesia dan Filipina adalah
negara yang dalam keberadaanya di antara negara-negara ASEAN memiliki jumlah AKB
yang masuk dalam klasifikasi sedang. Sekitar 6,9% bayi di Indonesia lahir dengan berat lahir
rendah (BBLR) yang mana diketahui BBLR adalah salah satu penyebab kematian bayi di
banyak negara.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat bayi
lahir.
Bahan dan Cara: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional
dengan menggunakan metode case control di RSUD. Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal
periode Januari 2011 – Desember 2011. Analisa dilakukan untuk menguji hipotesis antar
variabel. Uji yang digunakan adalah uji chi-square. Selanjutnya dibuat tabel silang 2x2 untuk
menganalisa antara faktor risiko dan faktor efek. Terdapat 91 populasi sampel, sesuai rumus
besaran sampel dan kriteria inklusi maka terpilih 74 sampel penelitian yang terbagi menjadi
dua kelompok, kasus (BBLR) dan kontrol (BBLN).
Hasil: Adanya hubungan yang signifikan secara statistik. Berdasarkan nilai p = 0,002 dan
nilai OR = 4,36 (95% CI = 1,644 – 11,580) yang menunjukkan bahwa sampel yang memiliki
status gizi berdasarkan LILA < 23,5 cm memiliki kemungkinan 4,36 kali untuk melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan
menggunakan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan berat bayi lahir rendah.
Collections
- Medical Education [2284]