Show simple item record

dc.contributor.authorAlhadi, Hafidz L 07711129
dc.date.accessioned2020-11-27T15:00:14Z
dc.date.available2020-11-27T15:00:14Z
dc.date.issued2011-03-24
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/25498
dc.description.abstractTingginya angka kematian maternal di indonesia yaitu 420 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 atau Indonesia berada di peringkat ke-12 (dari 18 negara di ASEAN dan SEARO) untuk angka kematian maternal menyebabkan terus dilakukannya cara untuk mengurangi jumlah tersebut. Salah satu penyebab utama kematian maternal adalah persalinan dengan penyulit yang salah satu cara penangannya adalah dengan persalinan SC. Meningkatnya jumlah persalinan SC di indonesia khususnya di RSU.Pekanbaru hingga 57,6% dari total persalinan menyebabkan pentingnya menaikkan kualitas manajemen SC di indonesia. Dikeluarkannya guideline SC oleh NICE America Serikat merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan standar pelayanan SC, masalah utamanya adalah dibedakannya standar pelayanan SC berdasarkan grade of urgency yang memang belum banyak diketahui di indonesia, hal ini bertujuan agar dapat memberikan pelayanan terbaik untuk pasien. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian seksio sesarea berdasarkan grade of urgency. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif dan bersifat retrospektif dengan melihat catatan rekam medis pasien-pasien post seksio sesarea di RS Bedah dan Kebidanan Syafira Pekanbaru periode 1 Januari- 31 Desember 2010. Hasil: Dari penelitian ini didapatkan total jumlah pasien pasca SC adalah 980 orang dan yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 882 orang. Dari total pasien tersebut didapatkan didapatkan 171 sampel (19,4%) termasuk kategori emergency SC, 288 sampel (32,7%) termasuk kategori urgent SC, 297 sampel (33,7%) termasuk kategori scheduled SC dan 126 pasien (14,3%) termasuk elective SC. Dari segi usia didapatkan 216 sampel (24,5%) yang termasuk kategori resiko tinggi usia kehamilan yaitu usia <20 tahun dan >35 tahun saat hamil dan didapatkan sisanya yaitu 666 sampel (75,5%) yang tidak termasuk kategori resiko tinggi usia kehamilan yaitu berusia 20 – 35 tahun saat hamil. Dari segi paritas didapatkan 315 sampel (35,7%) termasuk kategori nullipara 234 sampel (26,5%) termasuk kategori primipara , 333 sampel (37,8%) termasuk kategori multiparadan tidak terdapat sampel yang termasuk kategori grande multipara. Dilihat dari segi sosioekonomi ibu, didapatkan 225 sampel (25,5%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, 234 sampel (26,5%) bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, 270 sampel (30,6%) bekerja sebagai pegawai swasta, 45 sampel (5,1%) bekerja sebagai buruh dan 108 sampel (12,2%) adalah wiraswasta. Selain itu, 27 (3,1%) sampel memiliki lama pendidikan 0-3 Tahun, 90 (10,2%) sampel memiliki lama pendidikan 4-6 Tahun, 81 (9,2%) sampel memiliki lama pendidikan 7-9 Tahun, 234 sampel (26,5%) memiliki lama pendidikan 10-12 Tahun dan 450 sampel (51%) memiliki lama pendidikan diatas 12 Tahun. Kesimpulan: Kategori SC terbanyak berdasarkan grade of urgency adalah kategori scheduled SC dengan 37,8%, dan jumlah elective SC didapatkan cukup banyak yaitu hingga 14,3% dari total SC. Kebanyakan pasien merupakan kategori usia tidak resiko tinggi yaitu 75,5%. Dari segi paritas, kebanyakan pasien memiliki riwayat sebagai multipara dengan 37,8%. Status pekerjaan kebanyak pasien adalah karyawan baik swasta maupun PNS dan kebanyakan pasien merupakan mahasiswi atau sarjana.en_US
dc.description.sponsorshipdr.Saribin Hasibuan, Sp.OGen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectgrade of urgencyen_US
dc.subjectSeksio sesareaen_US
dc.titleAngka Kejadian Seksio Sesarea Berdasarkan Grade Of Urgency Di Rumah Sakit Bedah Dan Kebidanan Syafira Pekanbaruen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record