dc.description.abstract | Tingginya angka kematian maternal di indonesia yaitu 420 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 atau Indonesia berada di peringkat ke-12
(dari 18 negara di ASEAN dan SEARO) untuk angka kematian maternal
menyebabkan terus dilakukannya cara untuk mengurangi jumlah tersebut. Salah satu
penyebab utama kematian maternal adalah persalinan dengan penyulit yang salah
satu cara penangannya adalah dengan persalinan SC. Meningkatnya jumlah
persalinan SC di indonesia khususnya di RSU.Pekanbaru hingga 57,6% dari total
persalinan menyebabkan pentingnya menaikkan kualitas manajemen SC di
indonesia. Dikeluarkannya guideline SC oleh NICE America Serikat merupakan
salah satu jalan untuk meningkatkan standar pelayanan SC, masalah utamanya adalah
dibedakannya standar pelayanan SC berdasarkan grade of urgency yang memang
belum banyak diketahui di indonesia, hal ini bertujuan agar dapat memberikan
pelayanan terbaik untuk pasien.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian seksio
sesarea berdasarkan grade of urgency.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif dan bersifat
retrospektif dengan melihat catatan rekam medis pasien-pasien post seksio sesarea di
RS Bedah dan Kebidanan Syafira Pekanbaru periode 1 Januari- 31 Desember 2010.
Hasil: Dari penelitian ini didapatkan total jumlah pasien pasca SC adalah 980 orang
dan yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 882 orang. Dari total pasien
tersebut didapatkan didapatkan 171 sampel (19,4%) termasuk kategori emergency
SC, 288 sampel (32,7%) termasuk kategori urgent SC, 297 sampel (33,7%) termasuk
kategori scheduled SC dan 126 pasien (14,3%) termasuk elective SC. Dari segi usia
didapatkan 216 sampel (24,5%) yang termasuk kategori resiko tinggi usia kehamilan
yaitu usia <20 tahun dan >35 tahun saat hamil dan didapatkan sisanya yaitu 666
sampel (75,5%) yang tidak termasuk kategori resiko tinggi usia kehamilan yaitu
berusia 20 – 35 tahun saat hamil. Dari segi paritas didapatkan 315 sampel (35,7%)
termasuk kategori nullipara 234 sampel (26,5%) termasuk kategori primipara , 333
sampel (37,8%) termasuk kategori multiparadan tidak terdapat sampel yang termasuk
kategori grande multipara. Dilihat dari segi sosioekonomi ibu, didapatkan 225
sampel (25,5%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, 234 sampel (26,5%) bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil, 270 sampel (30,6%) bekerja sebagai pegawai swasta,
45 sampel (5,1%) bekerja sebagai buruh dan 108 sampel (12,2%) adalah wiraswasta.
Selain itu, 27 (3,1%) sampel memiliki lama pendidikan 0-3 Tahun, 90 (10,2%)
sampel memiliki lama pendidikan 4-6 Tahun, 81 (9,2%) sampel memiliki lama
pendidikan 7-9 Tahun, 234 sampel (26,5%) memiliki lama pendidikan 10-12 Tahun
dan 450 sampel (51%) memiliki lama pendidikan diatas 12 Tahun.
Kesimpulan: Kategori SC terbanyak berdasarkan grade of urgency adalah kategori
scheduled SC dengan 37,8%, dan jumlah elective SC didapatkan cukup banyak yaitu
hingga 14,3% dari total SC. Kebanyakan pasien merupakan kategori usia tidak resiko
tinggi yaitu 75,5%. Dari segi paritas, kebanyakan pasien memiliki riwayat sebagai
multipara dengan 37,8%. Status pekerjaan kebanyak pasien adalah karyawan baik
swasta maupun PNS dan kebanyakan pasien merupakan mahasiswi atau sarjana. | en_US |