Pra-Rancangan Pabrik n-Butanol dari Propilen, Hidrogen dan Karbon Monoksida Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Abstract
Kebutuhan n-butanol di Indonesia akan semakin meningkat seiring
dengan perkembangan industri kimia. N-butanol digunakan sebagai bahan intermediet
pada beberapa industri kimia. Pabrik n-butanol didirikan dengan kapasitas 60.000
ton/tahun dengan bahan baku berupa propilen, hidrogen dan karbon monoksida.
Direncanakan pabrik akan berdiri pada suatu kawasan industri di Cilegon, Jawa Barat.
Proses pembuatan n-utanol menggunakan reactor Fixed Bed dengan
konversi total mencapai 99%. Proses ini terdiri atas 4 tahap: tahap persiapan bahan
baku, tahap hidrogenasi, tahap hidroformilasi dan tahap pemurnian produk. Tahap
hidrogenasi terjadi dengan kondisi operasi 393 k dan tekanan 15 atm menggunakan
katalis Rhodium. Pada tahap ini bahan baku akan diproses menjadi butiraldehid.
Kemudian tahap hidroformilasi akan terjadi pada kondisi operasi 423 Kdan tekanan
20 atm menggunakan katalis nikel. Pada tahap ini, butiraldehid akan diproses menjadi
n-butanol.
Untuk kebutuhan utilitas, pabrik membutuhkan sebanyak 318274,8683
ton/tahun yang diambil dari air sungai. Kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN
sebanyak 370,64791 KW. Kebutuhan bahan bakar sebanyak 189029,1942 ton/tahun.
Dari hasil analisa ekonomi, pabrik ini memerlukan Fixed capital sebesar
Rp 115.845.801.730,64. Working capital sebesar Rp 149.636.160.612,06.
Keuntungan yang diperoleh sebelum pajak sebesar Rp 64.806.467.529,14 dan
keuntungan setelah pajak sebesar Rp 32.403.233.764,57. ROI sebelum pajak sebesar
55,94 %dan setelah pajak 27,97 %. POT sebelum pajak 1,52 tahun dan setelah pajak
2,63 tahun. BEP sebesar 42,80 % kapasitas. SDP sebesar 29,51 % kapasitas. Serta
DCFR sebesar 26.24 %. Dengan demikian apabila ditinjau dari segi ekonomi maka
pabrik n-butanol ini menguntungkan danlayak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1171]