Optimasi Suppositoria Ekstrak Etanol Buah Cabai Rawit (Capsicumfrutescens, L) dengan Basis PEG 400 dan PEG 4000 Menggunakan Metode Simplexlattice Design
Abstract
Cabai rawit adalah salah satu jenis tanaman tradisional Indonesia mengandung
senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antihemoroid. Suppositoria
merupakan sediaan berbentuk padat yang akan memberikan kemudahan
penggunaan terutama pada pasien yang menderita wasir.Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan formulasi yang optimal suppositoria buah cabai rawit
(Capsicum frutescens, L) menggunakan basis PEG 400 dan PEG 4000. Ekstraksi
dilakukan dengan soxhletasi menggunakan pelarut etanol 70%. Formula
suppositoria dengan berat 3 gram yang mengandung 0,66 gram ekstrak buah cabai
rawit dibuat berdasarkan metode Simplex Lattice Design dengan perbandingan
100% PEG 400 (1,872 gram): 0% PEG 4000 (0,468 gram); 50% PEG 400 (1,17
gram) : 50% PEG 4000 (1,17 gram); 0% PEG 400 (0,468 gram) : 100% PEG
4000 (1,872 gram). Uji fisik suppositoria meliputi uji keseragaman bobot, uji
waktu larut, uji waktu lebur, dan uji kekerasan. Kemudian dilakukan uji
kandungan zat aktif dari masing - masing formula yang dianalisis menggunakan
TLC Scanner. Hasil uji dianalisis dengan pendekatan metode Simplex Lattice
Design untuk memperoleh formula yang optimal. Hasil penelitian secara teoritis
menunjukkan suppositoria 50% PEG 400 : 50% PEG 4000 merupakan formula
suppositoria ekstrak buah cabai rawit yang paling optimum, mengandung 1,17
gram PEG 400 dan 1,17 gram PEG 4000 dengan waktu leleh 29,75 menit dan
kekerasan 1,96 Kg. Uji Kandungan zat aktif dalam suppositoria menggunakan
TLC Scanner menunjukkan formula I ( 100% PEG 400) sebesar 0,00052 g/ml,
formula II (50% PEG 400 : 50 %PEG 4000) sebesar 0,0017 g/ml, formula III
(100% PEG 4000) sebesar 0,000839 g/ml mengalami penunman kadar flavonoid
dibandingkan dengan kadar flavonoid awal ekatrak buah cabai rawit sebesar
0,0029 g/ml
Collections
- Pharmacy [1444]