dc.description.abstract | Jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2010
mencapai 31.186 jiwa yang apabila di rata-rata 84 orang meninggal dunia setiap harinya
atau 3 hingga 4 orang meninggal setiap jamnya, hal tersebuat bukanlah hal yang biasa,
dibutuhkan semua pihak dapat bekerjasama dalam menekan angka kematian akibat
kecelakaan tersebut, WHO sendiri membuat gerakan “Decade of action for road safety”
(DAFRS) yang membuat target turunnya angka kematian akibat kecelakaan di jalan
raya dalam periode 2011 sampai 2020 sebesar 50%.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan klaim Jasa
Raharja khususnya yang ada di RSUD Sleman Yogyakarta.
Metode : Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian yaitu pendekatan
kuantitatif dan deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian cross sectional.
Hasil : Responden penelitian menganggap kualitas pelayanan pengajuan klaim
P.T.JasaRaharja Sleman tergolong cukup baik dengan skor rata-rata 2,48. Hal ini juga
tercermin dari tanggapan responden pada dimensi-dimensi kualitas pelayanan pengajuan
klaim yaitu Reliability (keterandalan) yang tergolong cukup baik dengan skor rata-rata
2,42, dimensi Tangiable (penampilan pada fasilitas sarana dan prasarana) yang
tergolong cukup baik dengan skor rata-rata 2,49, dimensi Responsiveness (cepat
tanggap) yang tergolong cukup baik dengan skor rata-rata 2,48, dimensi Emphaty yang
tergolong cukup baik dengan skor rata-rata 2,56, dan dimensi Assurance (jaminan) yang
tergolong cukup baik dengan skor rata-rata 2,43. Sedangkan dari penelitian kualitatif
didapatkan bahwa claimer yang merasakan adanya prosedur yang rumit, kurangnya
sosialisasi, adanya praktik pungli dan dana santunan yang dipotong; claimer merasakan
adanya hambatan-hambatan dalam mengajukan klaim seperti adanya Inkoordinasi antar
lembaga terkait pengajuan klaim jasa Raharja, Tidak semua rumah sakit bekerjasama
dengan PT Jasa Raharja, Lambatnya pelayanan rumah sakit terkait pengeluaran rekam
medis; ada beberapa kemudahan yang dirasakan pasien seperti Pelayanan klaim bisa
dimanapun ada kantor terdekat jasa raharja, Mekanisme jemput bola bagi korban
meninggal, dan Adanya nomer customer servise pelayanan klaim jasa raharja; beberapa
harapan yang diinginkan claimer yaitu Adanya pelayanan klaim asuransi jasa raharja di
beberapa rumah sakit, Bekerjasama dengan emegency servise, Transparansi prosedur
lebih ditingkatkandanSosialisasi lebih ditingkatan lagi.
Kesimpulan : Tingkat kepuasan responden secara umum cukuop baik karena
mendapatkan skor rata-rata 2,48, namun berdasarkan penelitian kualitatif didaptkan
beberapa kekurangan seperti konsumen masih merasa prosedur yang rumit, kurangnya
sosialisasi, terdapatnya praktik pungli bahkan terpotongnya dana santuanan, selain
masih adanya hambatan-hambatan yang dirasakan saat mengajukan klaim seperti
inkoordinasi antar lembaga terkait antara kepolisian, PT Jasa Raharja maupun
RumahSakit yang berdampak prosedur pengajuan klaim yang sama-samar. | en_US |