dc.description.abstract | Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan penyakit yang menyerang saraf medianus dipergelangan tangan dengan gejala paratesia, mati rasa dan kelemahan otot tangan. Penyakit ini sering mengenai populasi usia 30-60 tahun dengan perbandingan wanita dan pria 3:1 dan lebih dari 50% kasus terjadi bilateral. Insiden tahunan diperkirakan 120 per 100.000 wanita dan 60 per 100.000 pria. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, durasi bekerja dan lama waktu bekerja.Tujuan Penelitian : Mengetahui distribusi dan determinan carpal tunnel syndrome pada pengrajin anyaman bambu di kecamatan Dlingo kabupaten Bantul Metode Penelitian :Penelitian cross sectionalmelibatkan 129 pengrajin anyaman bambu di kecamatan dlingo kabupaten Bantul. Phalens test di gunakan untuk mendiagnosis Carpal tunnel syndrome . Analisis regresi logistik software spss versi 19 digunakan untuk menganalisis determinan carpal tunnel syndrome. Hasil :Dari penelitian ini didapatkan sebanyak 129 orang pengrajin bambu menderita carpal tunnel syndrome. Dari penderita carpal tunnel syndrome tersebut sebagian besar perempuan 50 orang (38,8%), lama kerja > 1 tahun 72 orang (55,8%), berusia > 35 tahun 70 orang (54,3%).dan bekerja lebih dari > 6jam 64 orang(49,6%). Hasil uji regresi logistik didapatkan faktor yang mempengaruhi carpal tunnel syndrome adalah jenis kelamin perempuan (OR=2,780, 95% CI 1,243-6,219) dan lama kerja yang >1 tahun (OR=4,879, 95%CI 1,618-14,714). Durasi kerja yang >6 jam dan usia >35 tahun tidak mempengaruhi carpal tunnel syndrome pada pengrajin anyaman bambu di kecamatan dlingo kabupaten Bantul. Simpulan :Jenis kelamin perempuan dan lama kerja >1 tahun mempengaruhi kejadian carpal tunnel syndromepada pengrajin anyaman bambu di kecamatan dlingo kabupaten Bantul. Hal ini menunjang untuk dilakukan upaya preventif untuk mencegah CTS pada kelompok yang berisiko. | en_US |