dc.contributor.advisor | dr. Rahma Yuantari,M.Sc, Sp. PK | |
dc.contributor.author | Inayah, Vina Fathiyatul | |
dc.date.accessioned | 2020-11-18T20:35:01Z | |
dc.date.available | 2020-11-18T20:35:01Z | |
dc.date.issued | 2017-03-01 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25270 | |
dc.description.abstract | Clozapin merupakan salah satu antipsikotik generasi kedua yang sering diberikan kepada pasien skizofrenia yang tidak responsif terhadap antipsikotik lainnya. Efek samping hematologik dari clozapin yang paling sering diteliti adalah agranulositisis, sedangkan efeknya terhadap kadar hemoglobin masih jarang diteliti. Clozapin jarang digunakan sebagai obat tunggal dan sering dikombinasikan dengan haloperidol. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan rerata hemoglobin sebelum dan sesudah terapi clozapin kombinasi haloperidol jangka panjang.. Metodologi: Penelitian ini dilakukan di RSJ Grhasia Yogyakarta dengan menggunakan data rekam medis dari 72 pasien. Data yang diambil adalah identitas dan data darah rutin sebelum dan sesudah terapi yang digunakan minimal selama enam bulan. Data dianalisis menggunakan uji paired t test. Hasil: Hasil menunjukkan rerata hemoglobin sebelum terapi adalah 14,558 ± 1,60 g/dL dan rerata hemoglobin setelah mendapatkan terapi adalah 13,744 ± 1,66 g/dL. Dari hasil ujipaired t testdidapatkan p= 0,000. Kesimpulan:Terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata hemoglobin sebelum dan sesudah terapi clozapin kombinasi haloperidol jangka panjang. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | haloperidol | en_US |
dc.subject | clozapin | en_US |
dc.subject | rerata hemoglobin | en_US |
dc.title | Perbedaan Rerata Hemoglobin Sebelum Dan Sesudah Terapi Kombinasi Clozapin Danhaloperidol Jangka Panjang Pada Pasien Skizofrenia Di RS Grhasia | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.Identifier.NIM | 12711032 | |