Pengaruh Pemberian Ekstrak Ethanol Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Jumlah Sel Neuron Di Korteks Prefrontalis Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diberi Perlakuan Stres

Abstract

Stres berdampak pada penurunan fungsional tubuh yang dapat menimbulkan suatu penyakit seperti ketidakmampuan kognitif yang serius, dimana kognitif diatur pada Korteks Prefrontalis di otak. Respon tubuh terhadap stress berupa kemampuan untuk bertahan hidup hingga apoptosis. Centella asiatica merupakan tanaman obat karena memiliki senyawa triterpen yang berfungsi sebagai antioksidan yang mampu memproteksi sel untuk dapat terhindar dari apoptosis. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah sel neuron di Korteks Preftontalis tikus (Rattus norvegicus) antara kelompok yang diberi perlakuan stres dengan perlakuan stress dan ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica). Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan post test-with control group. Subyek penelitian ini menggunakan 12 tikus dewasa (Rattus norvegicus) galur Wistar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek terbagi sama rata menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol diberikan perlakuan stres. Kelompok perlakuan diberikan perlakuan stres dan ekstrak etanol pegagan 300 mg/kgBB/hari. Perlakuan stres restrain dilakukan selama 21 hari. Perbedaan jumlah sel neuron rerata pada seluruh lapang pandang setiap kelompok dianalisis dengan uji T-test independent. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) berpengaruh pada jumlah sel neuron rerata di Korteks Prefrontalis. Jumlah sel neuron rerata kedua kelompok memiliki perbedaan yang bermakna (p-value 0,004). Simpulan : Terdapat perbedaan jumlah sel neuron di Korteks Preftontalis tikus (Rattus norvegicus) antara kelompok yang diberi perlakuan stres dengan perlakuan stres dan ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica).