Show simple item record

dc.contributor.advisordrg. Punik Mumpuni Wijayanti, M.kes,
dc.contributor.authorSyahputra, Indra
dc.date.accessioned2020-11-17T13:08:27Z
dc.date.available2020-11-17T13:08:27Z
dc.date.issued2014-09-29
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25225
dc.description.abstractAnak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan untuk bangsa indonesia. Oleh karena itu tingkat kesehatan anak sekolah perlu dibina dan terus ditingkatkan. Sebagian besar makanan jajanan anak sekolah merupakan makanan yang diolah secara tradisional yang dijajakan oleh pedagang kaki lima. Pedagang makanan jajanan umumnya menggunakan bahan tambahan pangan yang mudah didapat, murah dan dapat memberikan penampilan yang menarik serta rasa yang enak pada makanan yang dijual tanpa mencari tahu apakah bahaya yang akan ditimbulkan bagi kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui persepsi, pengetahuan dan perilaku stakeholder terhadap penggunaan pemanis buatan pada makanan jajanan anak sekolah di Wilayah Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan case study dan populasi dipilih dengan metode purposive sampling. Narasumber pada penelitian ini adalah murid SD, orang tua / wali murid, kepala sekolah, penjaja / penjual jajanan sekolah dan dinas kesehatan setempat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi. Analisis informasi berupa data yang berhasil dikumpulkan manggunakan analisis secara kualitatif sesuai dengan rancangan penelitian. Untuk validitas data dalam penelitian ini, maka dilakukan evaluasi dengan metode trianggulasi. Hasil : Persepsi sebagian besar stakeholder tentang pemanis buatan kurang tepat. Persepsi tentang penggunaannya narasumber mengatakan bahwa penggunaan pemanis buatan dilarang. Hasil pengetahuan tentang penggunaan pemanis buatan antara lain pengetahuan tentang aturan penggunaan, jenis pemanis buatan dan efek buruk yang dapat ditimbulkan bagi kesehatan, masih kurang. Para pedagang tidak menggunakan pemanis buatan didalam makanan jajanan yang meraka jual. Kebiasan anak sekolah dasar dalam mengkonsumsi jajanan yang manis yang kemungkinan mengandung pemanis buatan masih banyak ditemukan. Uji sampel dinas kesehatan masih di temukan adanya penggunaan pemanis buatan pada makanan jajanan sekolah. Kesimpulan : Persepsi penjual tentang pemanis buatan kebanyakan masih salah, pengetahuan penjual tentang pemanis masih kurang , perilaku pedagang dalam menggunakan sudah bagus. Anak SD tidak tahu apakah makanan yang dikonsumsi mengandung pemanis buatan atau tidak. Siswa SD cenderung menyukai makanan jajanan yang manis-manis. Orang tua dan kepala sekolah sangat sulit mengontrol kebiasaan murid dalam mengkonsumsi makanan jajanan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSekolah.en_US
dc.subjectMakananen_US
dc.subjectJajananen_US
dc.subjectStakeholderen_US
dc.subjectPersepsen_US
dc.subjectPerilakuen_US
dc.subjectPengetahuanen_US
dc.subjectPemanis Buatanen_US
dc.titlePERSEPSI, PENGETAHUAN DAN PERILAKU STAKEHOLDER TERHADAP PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN PADA MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAHen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM10711227


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record