Hubungan antara Persepsi pada Perceraian Orang Tua dengan Kesiapan untuk Menikah pada Remaja
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi pada
perceraian orangtua dengan kesiapan untuk menikah pada remaja dan perbedaan
kesiapan untuk menikah pada remaja laki-laki dan perempuan. Hipotesis penelitian ini
adalah apakah persepsi pada perceraian orangtua memiliki hubungan yang positif
dengan kesiapan untuk menikah dan adakah perbedaan kesiapan untuk menikah
antara remaja laki-laki dan perempuan.
Untuk mengukur persepsi pada perceraian orangtua digunakan skala persepsi
pada perceraian orangtua, yang disusun sendiri oleh penulis. Untuk mengukur
kesiapan untuk menikah pada remaja digunakan skala kesiapan untuk menikah yang
merupakan modifikasi dari Sofia (2000).
Subjek penelitian adalah remaja yaitu mahasiswa Perguruan Tinggi di
Yogyakarta, yang berusia 18-25 tahun, belum menikah dan berjumlah 40 orang.
Pengambilan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis
data yang digunakan adalah korelasi product moment dan uji beda dengan
menggunakan program SPS 2000.
Dari hasil analisis data ditemukan bahwa kedua hipotesis dapat diterima.
Hipotesis pertama, yaitu ada hubungan yang sangat signifikan antara Persepsi pada
Perceraian Orangtua dengan Kesiapan untuk Menikah. Ini dapat dilihat dari hasil
korelasi product moment, r = 0,611 dengan p = 0,000 atau p < 0,01. Hipotesis kedua,
yaitu ada perbedaan yang sangat signifikan antara Kesiapan untuk Menikah pada
remaja laki-laki dan perempuan. Terbukti dari hasil uji beda, di mana t = 3,748
dengan p = 0,002 atau p < 0,01. Diketahui ternyata remaja perempuan lebih siap
untuk menikah (Mean = 144,8) dibanding remaja laki-laki (Mean = 125,7).
Collections
- Psychology [2174]