Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Titik Kuntari, MPH,
dc.contributor.authorLaksono, Kurnia Adi
dc.date.accessioned2020-11-14T21:27:08Z
dc.date.available2020-11-14T21:27:08Z
dc.date.issued2014-09-16
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25151
dc.description.abstractUntuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas perlu ditunjang dengan pemberian nutrisi yang tepat sejak lahir. Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi yang paling tepat bagi bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Keberhasilan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal antara lain tingkat pengetahuan suami tentang ASI eksklusif. Kemampuan seorang ibu dalam menyusui anaknya juga sangat dipengaruhi oleh perilaku suaminya. Menurut data dari Puskesmas Mejobo pada tahun 2014 angka cakupan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus sebesar 45,9%. Angka cakupan ini masih dibawah target nasional yang diharapkan yaitu 80%. Di Jawa Tengah masih relatif banyak perempuan yang menikah pada usia dibawah 16 tahun yaitu 12,78 %. Dikatakan bahwa keberhasilan memberikan ASI eksklusif selain bergantung pada ibu juga sangat bergantung pada suami maka tidak terlepas kemungkinan keterkaitan antara pengetahuan dan sikap suami pada ibu menyusui dengan dukungan dalam pemberian ASI eksklusif dimana dukungan tersebut dipengaruhi oleh tingkat usia suami, tingkat pendidikan suami, jenis pekerjaan suami, tingkat penghasilan suami, tingkat pengetahuan dan sikap suami terhadap pemberian ASI eksklusif Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap suami dengan pemberian ASI eksklusif pada pernikahan dini di wilayah kerja Puskesmas Mejobo Kabupaten Kudus. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan metode observasional yang bersifat Cross Sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 52 suami dengan tekhnik total sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah Suami yang melakukan pernikahan dini dan pada saat ini sudah mempunyai bayi berusia 6-12 bulan kemudian suami yang bersedia menjadi responden. Untuk kriteria ekslusi adalah suami yang mempunyai bayi dengan riwayat BBLR atau kelainan kongenital. Pengumpulan data primer dilakukan dengan lembar kuesioner dan data sekunder melalui studi kepustakaan. Untuk mengetahui hubungan tersebut menggunakan uji chi square menggunakan program SPSS for windows 15.0. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan suami sebagian besar dalam kategori sedang (51,9%). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan suami terhadap pemberian ASI Eksklusif (p = 0,002). Sikap suami terhadap pemberian ASI Eksklusif sebagian besar tidak mendukung (51,9%). Terdapat hubungan antara sikap suami terhadap pemberian ASI Eksklusif (p = 0,003). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan suami dengan pemberian ASI Eksklusif dan terdapat hubungan antara sikap suami dengan pemberian ASI Eksklusif.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPernikahan Dini.en_US
dc.subjectSikapen_US
dc.subjectPengetahuanen_US
dc.subjectASI Eksklusifen_US
dc.titleHubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Pernikahan Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Mejobo Kabupaten Kudusen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM10711114


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record