Hubungan antara Perilaku Asertif dengan Stres Pada Ibu Hamil
Abstract
Ibu yang sedang hamil mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis.
Perubahan fisik seperti; perubahan payudara, rahim, pembesaran perut sedangkan
perubahan psikologis dipengaruhi oleh perubahan honnon dan faktor dari ibu antara
lain; perasaan ibu menjadi tidak menentu, lebih sensitifdan mudah marah. Jika tidak
siap dengan perubahan-perubahan tersebut ibu hamil bisa dilanda stres. Ibu hamil
membutuhkan cara untuk meredakan stres, dan perilaku asertif adalah alternatif yang
baik dilakukan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan, membuat ibu hamil perlu
mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan kondisi saat hamil kepada suami, orang
tua, teman, dokter atau orang lain.
Penehtian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan negatif
antara perilaku asertif dengan stres pada ibu hamil. Hipotesis yang diajukan adalah
ada hubungan negatif antara perilaku asertif dengan stres pada ibu hamil. Semakin
tinggi perilaku asertif maka stres pada ibu hamil semakin rendah, begitu pula
sebaliknya semakin rendah perilaku asertifmaka stres pada ibu hamil semakin tinggi.
Penehtian mehbatkan 30 orang ibu hamil yang berada di wilayah Puskesmas
Perawatan Sragi I Kabupaten Pekalongan, usia 20-35 tahun dengan tingkat
pendidikan minimal SMA. Skala perilaku asertif yang digunakan merupakan
modifikasi sendiri oleh penehti dengan mengacu pada aspek-aspek perilaku asertif
dari Stain & Book (2002). Skala stress yang digunakan merupakan modifikasi sendiri
oleh penehti dengan mengacu pada aspek-aspek stres dari Sarafino (1994).
Hasil analisis data dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson
pada program SPSS 12.00 for Windows, diperoleh angka yang menunjukkan
koefisien korelasi sebesar -0,726 ; p=0,000 (p<0,01) sehingga menunjukkan hasil ada
hubungan negatifyang sangat signifikan antara perilaku asertif dengan stres.
Kata Kunci:Perilaku Asertif, Stres
Collections
- Psychology [2177]