Harga Diri Remaja Ditinjau dari Dukungan Sosial Orangtua dan Prestasi Belajar pada Siswa SMU
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara harga diri dengan
dukungan sosial orangtua dan prestasi belajar. Hipotesis yang diajukan ada dua yaitu hipotesis
mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor yaitu ada hubungan positif antara dukungan sosial
orang tua dan prestasi belajar secara bersama-sama dengan harga diri, sedangkan hipotesis minor
yaitu ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan harga diri.
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas II SMU Negeri 1 Klaten, sampel dalam
penelitian ini adalah 84 orang. Alat pengumpul data yang dipakai adalah Skala Harga Diri, Skala
Dukungan Sosial dan Nilai rata-rata raport. Adapun skala yang digunakan adalah hasil modifikasi
skala Harga diri dari Saraswati (1999) yang telah digunakan sebelumnya, dikemukakan oleh
Coopersmith (1967), Skala dukungan sosial mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Cobb,
dkk( Lusiawati, 1997) dan Nilai rata- rata raport siswa yang diperoleh dari wali kelas.
Data yang diperoleh menggunakan Analisis regresi. Korelasi antara variabel dukungan
sosial dan prestasi belajar dengan harga diri (R = 0.669; p < 0.01). Hal ini menunjukkan ada
hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial, prestasi belajar dengan harga
diri. Koefisien korelasi dukungan sosial terhadap harga diri dengan mengontrol prestasi belajar
(r=0.493; p < 0.01), artinya bahwa semakin tinggi dukungan sosial, maka akan semakin tinggi
harga diri, begitu juga sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diberikan, maka akan
semakin rendah harga" diri. Koefisien korelasi prestasi belajar terhadap harga diri dengan
mengontrol dukungan sosial (r=0.259; p< 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
prestasi belajar, maka akan semakin tinggi harga diri siswa, begitu juga sebaliknya, bila semakin
rendah prestasi belajar, maka harga diri juga akan semakin rendah.
Collections
- Psychology [2185]