dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan negatif antara religiusitas
dengan perselingkuhan. Hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif
antara religiusitas dengan perselingkuhan. Semakin tinggi religiusitas maka semakin rendah
perselingkuhan. Sebaliknya semakin rendah religiusitas maka semakin tinggi perselingkuhan.
Subyek dalam penelitian ini adalah pria dan wanita Muslim yang sudah menikah dan masih terikat
dalam hubungan pernikahan dimana baik suami atau istri sering ditugaskan ke luar kota dalam jangka
waktu dua sampai tiga bulan di kota Balikpapan Kalimantan Timur. Subyek dalam penelitian ini berjumlah
87 orang. Mat ukur yang digunakan adalah skala religiusitas yang mengacu pada konsep Clock dan Stark
(1966) untuk mengukur sikap dan perilaku religiusitas, dan skala perselingkuhan berdasarkan aspek-aspek
perselingkuhan yang diajukan oleh Jackson (2000) untuk mengukur perilaku perselingkuhan.
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS
versi 12,0 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara religiusitas dengan perselingkuhan. Hipotesis
pertama menunjukkan korelasi dari Pearson's rho sebesar r =- 0,740; p=0,000 (p <0,01) yang artinya
ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara religiusitas dengan perselingkuhan dalam rumah
tangga. Semakin tinggi religiusitas maka semakin rendah perselingkuhan. Sebaliknya,semakin rendah
religiusitas maka semakin tinggi perselingkuhan. Jadi hipotesis penelitian ini terbukti.
Kata kunci: Religiusitas, Perselingkuhan. | en_US |