Resiliensi pada Remaja Ditinjau dari Pola Asuh Demokratis Orangtua dan Status Sosial Ekonomi Orangtua
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara pola asuh demokratis
orangtua dengan resiliensi pada remaja dan apakah ada perbedaan resiliensi pada remaja ditinjau
dari status sosial ekonomi orangtua. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada
hubungan antara pola asuh demokratis orangtua dengan resiliensi pada remaja, semakin tinggi
kecenderungan pola asuh demokratis orangtua, maka akan semakin tinggi resiliensinya dan
semakin rendah kecenderungan pola asuh demokratis orangtua, maka akan semakin rendah
resiliensinya. Dugaan kedua yaitu ada perbedaan resiliensi pada remaja ditinjau dari status sosial
ekonomi orangtua. Resiliensi remaja lebih tinggi pada status sosial ekonomi menengah
dibandingkan dengan status sosial ekonomi rendah. Responden dalam peneiitian ini adalah remaja
yang berusia 14 - 20 tahun.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode random. Adapun skala yang
digunakan adalah skaia resiliensi yang berjumlah 41 aitem, mengacu pada aspek yang
dikemukakan oleh Reivich & Shatte (2002) dan skala pola asuh demokratis orangtua yang
berjumlah 37 aitem, yang dimodifikasi dari skala pola asuh demokratis orangtua yang disusun oleh
Tendean (2001). Sementara untuk mengungkap status sosial ekonomi orangtua digunakan data
sekunder yaitu data mengenai penduduk yang menerima bantuan RASKIN. Reliabilitas skala
resiliensi : 0.9394dan skala polaasuh demokratis orangtua0.8849
Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product
momentten pearson untuk menguji apakah ada hubungan antara pola asuh demokratis orangtua
dengan resiliensi pada remaja dan uji t untuk menguji apakah ada perbedaan resiliensi pada
remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua, denganfasilitas program SPSS versi 12.0. Hasil
analisis pertama menunjukkan nilai r^ = 0.395 dengan p=0.000 (p<0.01) yang artinya ada
hubungan yang sangat signifikan antara resiliensi pada remaja dengan pola asuh demokratis
orangtua. Jadi hipotesis pertama diterima. Hasil analisis kedua menunjukkan nilai t=0.465 dengan
p=0.3215 (p>0.05) yang artinya tidak ada perbedaan resiliensi pada remaja ditinjau dari status
sosial ekonomi orangtua. Jadi hipotesis kedua ditolak.
Collections
- Psychology [2186]