Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Sunarto, M. Kes
dc.contributor.authorWardhany, Setya Rahma
dc.date.accessioned2020-11-11T07:40:28Z
dc.date.available2020-11-11T07:40:28Z
dc.date.issued2201-02-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25066
dc.description.abstractPerhatian terhadap kesehatan ibu masuk dalam target ke lima Millenum Development Goals (MDGs) 2015. Sampai saat ini masih didapatkan kesenjangan pelayanan kesehatanibu di masing-masing daerah terutama di daerah tertinggal dan perbatasan. Di Kabupaten Sleman, dari tahun ke tahun jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan namunmasih tergolong sangat tinggi, sehingga harus terus dilakukan upaya untuk menekanangka tersebut. Padukuhan Ngepring Keratuan masuk dalam wilayahKabupaten Sleman dekat gunung Merapi. Pasca erupsi Merapi kemungkinan dapat mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan ibu baik di tempat pengungsian maupun di pelayanan kesehatan terdekat.Tujuan penelitian :Untuk mengetahui pelayanan kesehatan ibu, fasilitas, dan tenaga kesehatan di Dusun Ngepring Keratuan. Dan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut oleh para ibu di Dusun Ngepring dan Keratuan.Metode Penelitian:Penelitian kali ini adalah penelitian deskriptif dengan analisiskualitatif.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi, observasi non partisipatif, dan wawancara mendalam. Narasumber penelitan sebanyak sembilan orang yang terdiri dari Kepala Dusun, Bidan Desa, penanggung jawab Puskesmas di bidang KIA, dan enamorang masyarakat. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan vertifikasi.Hasil :Mayoritas ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan dua minggu sampai satu bulan sekali. Sebagian besar ibu hamil merupakan hamil pra nikah yang mengakibatkan pernikahan pada usia muda. Masyarakat lebih sering memeriksakan kehamilan di bidan karena dekat dan bisa datang kapan saja. Akses menuju ke pelayana kesehatan terdekat cukup terjangkau yaitu dengan menggunakan motor atau ambulan desa. Mayoritas masyarakat memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, kecuali ibu-ibu yang bekerja. Mayoritas masyarakat kurang perduli terhadap kesehatan reproduksi. Hal ini dibuktikan dengan jarangnya masyarakat yang memeriksakan pap smear karena malu, mahal, dan menganggap itu hal yang tidak penting. Masyarakat sudah sangat memanfaatkan Jampersal.Kesimpulan : Pelayanan kesehatan ibu di Padukuhan Ngepring Keratuan terdiri dari Bidan Desa, Bidan Praktek Swasta, Posyandu, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Pakem. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada termasuk Jampersal. Mayoritas masyarakat kurang paham dan kurang peduli terhadap kesehatan reproduksien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDusun Ngepring KeratuanSlemanen_US
dc.subjectKesehatan Ibuen_US
dc.subjectPelayanan dan Pemanfaatanen_US
dc.titleAnalisis Pelayanan Kesehatan Ibu Di Dusun Ngepring Keratuan Kecamatan Pakem Kabupaten Slemanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM10711046


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record