Show simple item record

dc.contributor.advisordr. S. Yumna T, MSc,
dc.contributor.authorRifko, Ani
dc.date.accessioned2020-11-11T07:39:25Z
dc.date.available2020-11-11T07:39:25Z
dc.date.issued2013-01-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25064
dc.description.abstractxiiINTISARILatar Belakang Penelitian :Demam tifoid merupakan penyakit yang banyak dijumpai di Indonesia. Antibiotik adalah terapi definitif untuk penyakit tersebut, namun saat ini resistensi bakteri penyebab demam tifoid (Salmonella thypi) terhadap antibiotik semakin meningkat. Indonesia kaya akan bahan-bahan alamiah, salah satunya adalah cacing tanah. Cacing tanah sudah banyak digunakan dalam masyarakat untuk pengobatan demam tifoid. Sudah banyak penelitian yang membuktikan adanya daya antibakteri pada cacing tanah Lumbricus rubellusyang merupakan cacing Eropa yang dibudidayakan di Indonesia. Namun masih sedikit sekali penelitian tentang daya antibakteri cacing tanah Pheretima sp.terhadap Salmonella thypiyang merupakan cacing lokal dari Indonesia.Tujuan Penelitian :Untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak cacing tanah Pheretima sp., Kadar Hambat Minimal (KHM), dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella thypi.Metode Penelitian :Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium dengan uji statistik. Metode yang digunakan adalah dilusi cair dengan mengencerkan ekstrak cacing tanah pada 8 konsentrasi yaitu 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,13%, 1,56%, 0,78%, dan 0,39% serta menggunakan kontrol ekstrak, kontrol media, dan kontrol bakteri, penelitian dilakukan selama 5 kali.Hasil uji statistik dari KHM dan KBM dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan SPSSHasil Penelitian :. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 25% tetapi tidak memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri Salmonella thypi.Kesimpulan :Ekstrak cacing Pheretima sp.memiliki daya antibakteri terhadap Salmonella thypiberupa Kadar Hambat Minimal (KHM) pada konsentrasi 25% tetapi tidak mempunyai Kadar Bunuh Minimal (KBM).Kata Kunci : ekstrak Pheretima sp.–Salmonella thypi– daya antibakteri. xiiiABSTRACTBackground :Thypoid fever was a common disease in Indonesia and antibiotic was a definitive therapy for thypoid fever. Nowadays, the resistance of antibiotic in Salmonella thypiwas increased. Earthworm was widely used by society to cure thypoid fever. There were so many researches about antibacterial activity of earthworm (Lumbricus rubellus), but there was less evidence about antibacterial activity of local earthworm (Pheretima sp.) on Salmonella thypi.Objective : to determine wether Pheretima sp.was able to inhibit the growth of Salmonella thypiin vitro. If there was, how much the MIC (Minimum Inhibitory Concentration) and the MBC (Minimum Bactericidal Concentration).Method : The design of this study is experimental laboratory design with statistic test. The method is macro broth dilution with control group. Macro broth dilution method was able to determine the MIC and MBC. Salmonella thypiis used as tested bacterial. This research was using liquid dilution method in 8 concentration (50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,13%, 1,56%, 0,78%, and 0,39%), extract control, medium control, and bacterial control. The test was going on five times.Result and Conclusion : The research’s result shows that Pheretima sp.extract has antibacterial activity based on the MIC but Pheretima sp.extract has no MBC.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectantibacterial activity.en_US
dc.subjectSalmonella thypien_US
dc.subjectPheretima sp.extracten_US
dc.titleUji Daya Antibakteri Ekstrak Cacing Tanah (Pheretima Sp.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Thypi Secara In Vitroen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM09711342


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record