Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Januari – Desember 2011

Abstract

Kejadian bayi berat lahir rendah merupakan salah satu masalah yang serius karena hal ini sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi. Di kabupaten Bantul, prevalensi BBLR menunjukkan angka terbesar dibandingkan di Provinsi DIY. Anemia selama kehamilan akan meningkatkan resiko BBLR, kelahiran preterm dan kecil masa kehamilan. Bayi dengan berat lahir rendah mempunyai mortalitas 25 sampai 30 kali lebih tinggi dibandingkan bayi dengan berat lahir normal. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil terhadap kejadian BBLR di RSUD Bantul. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik kategorik tidak berpasangan dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melahirkan di RSUD Bantul tahun 2011. Hasil Penelitian : Dari data yang diperoleh dari 98 ibu hamil, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR (p<0,005). Anemia mempunyai efek terhadap kejadian BBLR (RP : 3,375). Selain itu terdapat hubungan bermakna antara status anemia menurut kadar Hb pada kehamilan terhadap kejadian BBLR (p<0,005). Kesimpulan : Status anemia menurut kadar Hb pada ibu hamil merupakan faktor resiko untuk terjadinya BBLR. Dan terdapat hubungan antara anemia pada ibu hamil terhadap kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul.