dc.description.abstract | Pengendalian proyek merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam
keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi agar dapat mencapai tujuan
sebagaimana yang diinginkan semua pihak yang berkepentingan pada proyek
tersebut. Suatu sistem pengendalian dan pemantauan disamping memerlukan
perencanaan yang realistis sebagai tolak ukur pencapain sasaran, juga harus
dilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat segera mengungkapkan tandatanda
terjadinya penyimpangan.
Dengan metode kumulatif (Earned Value Concept) yang memperhitungkan
akumulasi kinerja pelaksanaan, atau dengan metode matematis (pendekatan
kurva-S rencana) dengan asumsi bahwa pekerjaan setelah pelaporan akan seperti
rencana. Dalam proses perhitungan metode kumulatif diperlukan indikator
BCWS, BCWP, SV, SPI dan ETS sedangkan pada proses perhitungan metode
matematis dengan menggunakan persamaan yang dibentuh kurva-s rencana
berdasarkan asumsi bahwa pada bagian awal adan akhir adalah persamaan
kuadratik sedangkan bagian tengah persamaan linier. Berdasarkan perbandingan
metode kumulatif dan matematis terhadap waktu rencana dan waktu riil
diharapkan dapat diketahui perbedaan karakteristik, keunggulan, kelemahan
serta tingkat akurasi metode matematis dan kumulatifdalam memprediksi waktu
penyelesaian proyek.
Dari analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam
memproyeksikan waktu penyelesaian metode kumulatif memiliki sebaran
penyimpangan yang lebih luas terhadap waktu rencana dan riil dibandingkan
metode kumulatif sedangkan tingkat akurasi kesuluruhan antara keduanya relatif
soma, dengan karakteristik kumulatiflebih akurat berdasarkan pengamatan pada
waktu 60-70% hingga akhir proyek, sedangkan metode matematis lebih akurat
untuk waktu pelaporan yang kurang dari 60- 70%. | en_US |