Hubungan antara Kecemasan dalam Menghadapi Pensiun dengan Semangat Kerja
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kecemasan
menghadapi pensiun dengan semangat kerja. Dugaan awal yang diajukan dalam
penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara kecemasan menghadapi pensiun
dengan semangat kerja. Semakm tinggi kecemasan menghadapi pensiun, semakin
rendah semangat kerja. Sebaliknya, semakin rendah kecemasan menghadapi
pensiun, semakin tinggi semangat kerja.
Subjek dalam penelitian ini adalah pegawai administratif tetap Universitas
Islam Indonesia dengan usia antara 50-55 tahun. Terdiri dari 8 subjek di Fakultas
Hukum, 6 subjek di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, 8 subjek di Fakultas
Teknologi Industri, 3 subjek di FIAI, 5 subjek di Fakultas Psikologi, 1 subjek di
Fakultas MIPA. 1 subjek di Fakultas Kedokteran, 19 subjek di unit Pusat. Alat
ukur yang digunakan adalah skala semangat kerja berdasarkan aspek-aspek yang
dikemukakan oleh Blum (1956), Harris (1984), Latainer (1971), Moekijat (1991 j",
As'ad (2001) dan skala kecemasan menghadapi pensiun berdasarkan aspek-aspek
yang dikemukakan oleh Brill & Hayes (1981), Kimmel (1990).
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
fasilitas program SPSS versi 10,0 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara
kecemasan menghadapi pensiun dengan semangat kerja. Korelasi Spearman's rho
menunjukkan korelasi sebesar r = -364, p = 0,04 (p<0,05) yang artinya ada
hubungan yang negatif yang signifikan antara kecemasan menghadapi pensiun
dengan semangat kerja. Jadi hipotesis penelitian terbukti.
Kata kunci : kecemasan menghadapi pensiun. semangat kerja
Collections
- Psychology [2173]