Show simple item record

dc.contributor.authorFahrudin
dc.contributor.authorYulianto, Bb. Ratmaka
dc.date.accessioned2017-02-13T08:12:32Z
dc.date.available2017-02-13T08:12:32Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2485
dc.description.abstractPada perencanaan struktur gedung bertingkat diperlukan struktur yang aman dan ekonomis. Struktur yang aman dan ekonomis memerlukan perhitungan untuk mendapatkan tulangan dan dimensi yang minimal dalam batas keamanan yang telah ditentukan. Perkembangan ilmu dalam bidang teknik sipil selalu berupaya untuk memperoleh perencanaan strukutur yang optimal, hal ini ditunjukan dengan penggunaan metode perencanaan ultimate yang dirasa lebih mendekati kenyataan daripada penggunaan metode elastis. Perencanaan dengan struktur beton bertulang pada intinya adalah penggabungan penggunaan bahan beton dan baja tulangan. Dalam struktur yang telah mengalami pembebanan, pada bagian penampang yang mengalami gaya tarik diberikan tulangan baja yang berfungsi untuk menahan gaya tarik , karena beton relatif kecil dapat menahan tarik sehingga diasumsikan beton tidak menahan tarik, sedangkan pada bagian penampang yang mengalami gaya tekan, ditahan oleh beton. Dari perhitungan perencanaan rumah susun pada tugas akhir ini diperoleh hasil : tebal pelat 12 cm dengan rata-rata tulangan 0 8-80, balok dimensi 30/40,30/50,30/60,40/70,50/80 dengan diameter tulangan D22, kolom dimensi 30/30,40/40,60/60,70/70 dengan diameter tulangan D25 dan pondasi telapak dengan diameter tulangan D25.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPerencanaan Struktur Bangunan Bertingkaten_US
dc.titlePerencanaan Struktur Bangunan Bertingkaten_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record