Show simple item record

dc.contributor.advisorHanif Budiman
dc.contributor.authorLilin Elektrika Sari
dc.date.accessioned2020-10-26T08:50:59Z
dc.date.available2020-10-26T08:50:59Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/24844
dc.description.abstractSemarang adalah kota yang terletak dalam koridor pembangunan Jawa Tengah. Dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa Tengah, Semarang sangat berperan terutama dengan adanya pelabuhan, jaringan transportasi darat ( jalur kereta api dan jalan ) serta transportasi udara yang merupakan potensi bagi simpul transport regional Jawa Tengah dan kota transit regional Jawa Tengah. Sarana transportasi yang sangat berkembang pesat di kota Semarang adalah kereta api. Dan menurut cetak biru perkeretaapian di Indonesia, akan diadakannya pengembangan kereta api cepat Jakarta - Semarang - Surabaya, yang dapat ditempuh dalam waktu 3jam. Hal ini menjadi potensi yang sangat besar bagi kota Semarang sebagai kota bisnis. Semarang juga memiliki sebuah kawasan yang memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Kawasan ini disebut dengan kawasan Kota Lama. Kawasan ini sampai sekarang terkenal dengan peninggalan yang berupa bangunan - bangunan megah dan anggun dengan gaya Eropa. Landmark dari kawasan ini adalah bangunan Gereja Blenduk. Pengembangan Stasiun Kereta Api Tawang Semarang harus bisa mengakomodir kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul dari munculnya sistem kereta api cepat. Dan arah pengembangan dari Stasiun Tawang Semarang adalah lebih mendekati ke mixed use building ( bangunan yang memiliki banyak fungsi ). Dengan melihat beragam aktifitas yang akan timbul dengan munculnya sistem kereta api tersebut. Untuk itu Stasiun Tawang Semarang harus mampu memfasilitasi para penumpangnya dengan fasilitas-faslitas komersial yang sesuai dengan kebutuhan yang akan timbul. Fungsi-fungsi komersial yang akan diwadahi dalam pengembangan stasiun ini antara lain : entertainment center (lounge, excutive lounge, coffee shop ), relaxation center ( pijat, salon, massage and spa ), food court, busssiness center ( ballroom, meeting room, ruang kesekretariatan, hot spot ), comercial center ( retail - retail cinderamata ) dan fasilitas intermoda ( bus, taxi ). Dalam pemilihan fungsi-fungsi yang akan diwadahi didalamnya, hal ini dikarenakan melihat pemakai dari sistem kereta api cepat ini adalah kebanyakan dari kalangan eksekutif/bisnisman. Penekanan rancangan dari pengembangan Stasiun Tawang Semarang ini adalah dengan tinjauan kontekstual sebagai proses desain. Pengembangan yang kontekstual dengan kawasan Kota Lama Semarang, akan mengambil konsep dari bangunan gereja Blenduk yang merupakan landmark dari kawasan Kota Lama Semarang, sebagai karakter pengembangan facade bangunan. Dengan pengembangan yang kontekstual terhadap Iingkungan di sekitamya, diharapkan pengembangan Stasiun Tawang Semarang ini dapat memperkuat karakter bangunan Stasiun Tawang Semarang sebagai bangunan cagar budaya dan sebagai icon dari kota Semarang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengembangan Stasiun Kereta Api Tawang Semarangen_US
dc.subjectMixed Use Buildingen_US
dc.subjectTinjauan Kontekstualen_US
dc.subjectProses Desainen_US
dc.titlePengembangan Stasiun Kereta Api Tawang Semarang sebagai Mixed Use Building Tinjauan Kontekstual sebagai Proses Desainen_US
dc.Identifier.NIM02512042


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record