Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Tsukamoto
Abstract
PDA (Personal Digital Assistant) merupakan salah satu hasi;
perkembangan teknologi pada era globalisasi yang sampai saat ini masih terus
dikembangkan. Pengaruh PDA pada masyarakat membuat sebagian orang ingin
terus mengembangkan aplikasi-aplikasi yang mendukungnya. Maka dari itu
aplikasi untuk mendiagnosa penyakit jantung koroner dengan metode Tsukamoto
dibuat untuk menambah aplikasi yang ada dalam dunia pocket pc.
Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis pengetahuan yang
menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema-problema dalam
suatu domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang
meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu
masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan
komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan
pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat
diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Umumnya pengetahuannya
diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar
itu berusaha meniru metodelogi dan kinerja (performancenya). Salah satu
implementasi yang di terapkan adalah dalam bidang kesehatan, yaitu untuk
mendiagnosa penyakitjantung koroner.
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Jantung Koroner dengan
metode tsukamoto ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman
VB.Net dan menggunakan Sql Server 2005 sebagai database nya dan
menggunakan F1S metode Tsukamoto untuk perhitungan Logika Fuzzy nya.
Tujuan yang ingin dicapai adalah mengimplementasikan pengetahuan pakar ke
dalam aplikasi perhitungan fuzzy Tsukamoto untuk mendiagnosa resiko penyakit
jantung koroner dan menghasilkan output berupa tingkat resiko terkena penyakit
jantung koroner.
Pada aplikasi ini menggunakan 7 variabel input. Yang terdiri dari 4
variabel fuzzy dan 3 variabel non fuzzy. Hasil dari perhitungan Tsukamoto ini
dapat menghasilkan output yang optimum karena dalam perhitungannya, variabel
- variabel fuzzy dapat dicari nilai derajat keanggotaannya (\i) kemudian dapat
diolah dalam suatu hitungan rata - rata terbobot dan didapatkan hasil akhir vang
bersifat crisp (nyata / tegas).
Collections
- Informatics Engineering [2148]