Pemanfaatan Limbah Plastik Ldpe dan Tempurung Kelapa di Kampung Nelayan Kabupaten Cilacap Selatan Sebagai Briket Biomassa
Abstract
Produksi sampah plastik di Indonesia sebesar 5,4 juta ton per tahun, berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia jumlah sampah plastik tersebut sebesar 14% merupakan total produksi sampah di Indonesia. Pencampuran limbah plastik LDPE dengan tempurung kelapa yang memiliki nilai kalor tinggi dan kadar volatile matter cukup rendah dinilai sangat berpotensi untuk dijadikan sumber energi alternative yaitu briket. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh persentase pencampuran briket dengan bahan baku limbah plastik LDPE dan tempurung kelapa dari kampung nelayan kabupaten cilacap selatan 2) Pengaruh briket terhadap karakteristik briket yaitu kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap (volatile matter), kadar karbon terikat (fixed carbon), lama nyala api dan nilai kalor. Tempurung kelapa yang digunakan di pirolisis terlebih dahulu pada suhu 500ºC. Briket dicetak dengan menggunakan perekat tapioka sebanyak 5 % lalu dikeringkan pada temperatur 105ºC selama 4 jam menggunakan oven. Briket terbaik diperoleh pada komposisi pencampuran 75% tempurung kelapa dan 25 % plastik LDPE dengan menghasilkan nilai kalor 7.577 kalori/gram, kadar air 5,417 %, kadar abu 2,55 %, volatil matter 38,39 %, dan Fixed carbon 54,67 %. Briket terbaik yang dihasilkan telah memenuhi standar briket PERMEN ESDM no. 47 Th. 2006
Collections
- Environmental Engineering [1430]