Show simple item record

dc.contributor.advisorMimiek Murrukmihadi
dc.contributor.advisorMuhammad Hatta Prabowo
dc.contributor.authorEndang Tri Yuliningsih, 00613108
dc.date.accessioned2020-10-20T07:02:11Z
dc.date.available2020-10-20T07:02:11Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/24740
dc.description.abstractBedak dingin tradisional merupakan kosmetik tradisional, dimana cara pemakaiannya kurang efektif sehingga untuk mempermudah pemakaiannya perlu dirubah menjadi sediaan yang lebih baik. Bedak dingin tradisional berasal dari bahan-bahan tumbuhan yang mudah ditumbuhi mikroorganisme yang dapat merusak sediaan dan membahayakan pemakai, sehingga perlu dilakukan penelitiaan tentang uji stabilitas fisik dan mikrobiologi formulasi krim bedak dingin dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kadar bedak dingin dalam sediaan krim bedak dingin dengan melihat stabilitas fisiknya serta untuk mengetahui konsentrasi bahan pengawet yang paling efektif untuk sediaan krim bedak dingin. Penelitiaan ini dilakukan dengan cara membuat basis krim terlebih dahulu lalu ditambahkan bedak dingin Intisari produksi PT. Air Mancur dengan vanasi kadar 2,5%; 5,0%; 7,5%; 10,0%, kemudian diamati stabilitas fisiknya meliputi uji homogenitas, viskositas, daya sebar, daya lekat pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12. Krim bedak dingin yang paling stabil yaitu pada kadar 5,0% disimpan selama 1 minggu, lalu ditambahkan pengawet nipagin dan nipasol (3:1) dengan variasi kadar total 0,05%; 0,10%, 0,15%, 0,20% kemudian dilakukan uji mikrobiologi dengan menghitung angka kuman. Hasil uji stabilitas fisik dianalisis statistik Anova 2 jalan dengan taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan hasil yang signifikan pada berbagai kadar dan penyimpanan bedak dingm baik pada viskositas, daya sebar dan daya lekat. Hasil uji homogenitas pada semua formula adalah homogen. Hasil uji mikrobiologi dianalisis statistik Anova 1jalan dengan taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan perbedaan yang signifikan pada berbagai kadar pengawet nipagin dan nipasol. Semakin tinggi kadar dan semakin lama penyimpanan bedak dingin viskositas dan daya lekat semakin tinggi, sebaliknya daya sebar semakin turun. Semakin tinggi kadar pengawet semakin sedikit angka kumannya dan jumlahnya melebihi batas normal (>10³ CFU/gram), sehingga pengawet nipagin dan nipasol kurang efektif untuk sediaan krim bedak dingin sampai kadar 0,20%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectkrim bedak dinginen_US
dc.subjectkadar bedaken_US
dc.subjectkadar pengaweten_US
dc.subjectstabilitas fisiken_US
dc.subjectuji mikrobiologien_US
dc.titleUji Stabilitas Fisik dan Mikrobiologi Formulasi Krim Bedak Dinginen_US
dc.Identifier.NIM00613108


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record