| dc.description.abstract | Latar Belakang: Kanker payudara merupakan kanker yang mematikan yang sering muncul pada wanita. Karsinoma payudara memiliki perilaku biologik yang sangat heterogen, sehingga diperlukan banyak parameter untuk penentuan prognosis. Telah banyak penelitian mengenai faktor prognostik terhadap kanker payudara agar modalitas terapi kanker payudara semakin baik, salah satunya tes HER-2 melalui pemeriksaan imunohistokimia (IHK). Namun pemeriksaan ini masih relatif mahal dan sulit ditemui di Indonesia. Ekspresi HER-2 positif memiliki prognosis lebihburuk.
Tujuan Penelitian: Hubungan tipe hitopatologi karsinoma payudara dengan profil ekspresi HER-2 di RSUD Madiun pada tahun 2016-2018.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil berasal dari rekam medis laboratorium patologi anatomi RSUD Soedono Madiun tahun 2016-2018 dengan metode consecutive sampling. Kriteria inklusi adalah pasien yang terdiagnosis kanker payudara dengan kriteria eksklusi data rekam medis yang tidaklengkap.
Hasil: Dari 197 kasus yang memenuhi kriteria, 109 (55,32%) memiliki ekspresi HER negatif, 77 (39%) memiliki ekspresi HER-2 positif, dan 11 (5,68%) memiliki ekspresi HER-2 ekuivokal. Frekuensi terbanyak terdapat pada golongan umur 40-60 tahun dengan jumlah kasus 134 (68%). Sedangkan golongan umur dengan frekuensi paling sedikit adalah 20-40 tahun tahun dengan jumlah 18 kasus (9,13%). Tipe histologi dengan frekuensi terbanyak adalah IDC (invasive ductal carcinoma) dengan jumlah
168 kasus (85,28%). Secara statistik, tidak terdapat hubungan tipe hitopatologi karsinoma payudara dengan profil ekspresi HER-2 (p= 0,584).
Kesimpulan: Dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara tipe histopatologi karsinoma payudara dengan ekspresi HER-2, sehingga diperlukan penelitian dengan jumlah sampel dan variasi variabel yang lebih adekuat di masamendatang. | en_US |
