Show simple item record

dc.contributor.advisorElisa Kusrini
dc.contributor.authorKarina Intan Indradewi, 16522065
dc.date.accessioned2020-10-19T05:36:44Z
dc.date.available2020-10-19T05:36:44Z
dc.date.issued2020-04
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/24680
dc.description.abstractPerkembangan bisnis yang semakin besar menyebabkan risiko yang akan terjadi juga semakin besar. Berdasarkan Center of Risk Management Studies Indonesia tahun 2018 manajemen risiko di Indonesia sudah pada tingkat baik sebesar 29,78%. Namun implementasi manajemen risiko di rantai pasok hanya sebesar 53%. Selain itu beberapa perusahaan mulai menyoroti kerusakan lingkungan dalam rantai pasok. Dimana risiko green supply chain dapat mempengaruhi gerakan ramah lingkungan dan aliran bahan. Risiko yang mengakibatkan kerusakan lingkungan penting dipertimbangkan dalam supply chain management sehingga perlu adanya perubahan terhadap proses bisnis mengenai isu ramah lingkungan. Dengan adanya survey mengenai tren konsumsi produk ramah lingkungan dapat memberikan peluang perusahaan untuk menerapkan sertifikat ekolabel. Salah satunya perusahaan gula di Yogyakarta yaitu PT. Madubaru yang merupakan agro industri pengolahan bahan baku tebu menjadi gula. Manajemen risiko di PT. Madubaru belum berjalan dengan baik hal ini dibuktikan dengan penurunan pengiriman produk gula pada tahun 2018 dan 2019. Selain itu distribusi PT. Madubaru belum sepenuhnya menerapkan green distribution. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan manajemen risiko dengan metode Green SCOR. Objek dari penelitian ini adalah distribusi pada gula kemasan 1 kilogram. Sedangkan subjek penelitian dilakukan oleh 3 expert bagian distribusi produk. SCOR digunakan untuk mengidentifikasi mteriks dimana metriks akan digunakan untuk identifikasi risiko yang selanjutnya dianalisis setiap proses supply chain. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi metriks, mengidentifikasi, mengukur, mengevaluasi, dan monitoring risiko yang mungkin terjadi di perusahaan. Hasil penelitian ini teridentifikasi 23 risiko pada proses deliver, return, dan enable di bagian distribusi. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap risiko dan memberikan usulan mitigasi sehingga dihasilkan risiko yang dapat ditoleransi perusahaan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDistribusien_US
dc.subjectGreen Supply Chainen_US
dc.subjectManajemen Risikoen_US
dc.subjectPabrik Gulaen_US
dc.subjectRisikoen_US
dc.titleAnalisis Risiko dan Penentuan Mitigasi Strategi Green Supply Chain Management pada Proses Delivery, Return, dan Enable dengan Pendekatan Model Green Scor (Studi Kasus: PT. Madubaru)en_US
dc.Identifier.NIM16522065


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record