Implementasi Tabu Search dan Algoritma Semut dalam Optimasl Perancangan Ulang Berbasis Grup Teknologi Layout ( Studi Kasus di CV. Gambang Emas, Sariharjo, Sleman )
Abstract
Untuk dapat memenangkan persaingan dalam pasar global maka perusahaan
perlu meningkatkan fleksibilitas kebutuhan dan efisiensi dalam produksi.
Pembentukan Cellular Manufacturing System (CMS) dalam desain tata letak pabrik
menjadi salah satu keunggulan strategi dalam perkembangan industri yaitu dapat
mengurangi jarak dan biaya material handling. Dalam penelitian ini dibandingkan
dua macam teknik pembentukan sel manufaktur secara heuristik yakni antara
Algoritma Tabu Search dan Algoritma Semut (Ant Algorithm). Kedua Algoritma ini
masing-masing memiliki dua tahap penyelesaian. yaitu tahap pertama untuk
menentukan urutan mesin yang optimal dan tahap kedua untuk menentukan urutan
part yang optimal. Pengolahan dengan Algoritma Semut menghasilkan
pengelompokan dua sel manufaktur. dengan nilai pengelompokan efisiensi sebesar
51.6 %dan nilai kekuatan pengelompokan (efficacy) sebesar 47,6%. Algoritma ini
juga menghasilkan layout usulan yang dapat mengurangi jarak total material
handling sebesar 41,74 meter dan pengurangan biaya material handling sebesar Rp.
16.903,21 / bulan. Sementara pada hasil pengolahan data Algoritma Tabu Search
juga menghasilkan pengelompokan dua sel manufaktur. dengan nilaipengelompokan
efisiensi sebesar 73.33% dan nilai kekuatan pengelompokan (efficacy) sebesar
61.45%. Algoritma Tabu Search juga mengurangi jarak total material handling
sebesar 110.35 meter dan pengurangan biaya material handling sebesar Rp.
74. 712.00 / bulan. Dengan demikian. pada penelitian inipenggunaan Algoritma Tabu
Search lebih optimal dibandingkan penggunaan Algoritma Semut dalam
pembentukan Sel Manufaktur yang berbasis Grup Teknologi dengan selisih jarak
material handling sebesar 68,82 meter dan biayasebesar Rp. 27.809.00 / bulan.
Collections
- Industrial Engineering [2240]