Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Utami Mulyaningrum, M.Sc
dc.contributor.authorAdiyatma, Hardi /08711086
dc.date.accessioned2020-10-07T04:21:24Z
dc.date.available2020-10-07T04:21:24Z
dc.date.issued2012-01-31
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/24436
dc.description.abstractDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti. Menurut WHO pada tahun 2007 di Indonesia memiliki jumlah kasus tertinggi di wilayah Asia Tenggara dengan 118.115 kasus sakit dan kasus meninggal sekitar 1.599. Untuk pengendalian vektor DBD salah satunya adalah dengan menggunakan insektisida kimiawi, namun memiliki banyak dampak buruk dan efek samping, oleh karena itu banyak pihak menggunakan insektisida non-kimiawi atau disebut juga insektisida hayati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Salah satu insektisida hayati adalah kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanii). Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui efek larvisida minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmaniii) terhadap larva instar III nyamuk Aedes aegypti sebagai upaya pengendalian vektor DBD. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya larvisida minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanii) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti, serta untuk mengetahui nilai LC50 dan LC90 dari minyak atsiri kulit batang kayu manis terhadap larva instar III nyamuk Aedes aegypti.Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat eksperimental sederhana dengan desain penelitian post test only control group design. Penelitian dibagi dalam 2 kelompok, kelompok pertama sebagai kelompok perlakuan dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Pengukuran dilakukan setelah 24 jam pemaparan larva instar III Aedes aegypti dengan konsentrasi 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, dan 300 ppm ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanii). Analisis data menggunakan Kruskal – Wallis dilanjutkan dengan uji Mann – Whitney. Analisis probit digunakan untuk mendapatkan nilai LC50 dan LC90 dari ekstrak kulit batang kayu manis.Hasil Penelitian. Setelah dilakukan pemaparan selama 24 jam didapatkan hasil dengan persentase kematian jumlah larva uji adalah 35% (100 ppm), 62,5% (150 ppm), 86,25% (200 ppm), 97,5% (250 ppm), dan 100% (300 ppm). Hasil tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis Kruskal-Wallis dan didapatkan perbedaan bermakna (p<0,05) kemudian dilanjutkan dengan uji Mann – Whitney (p<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna kecuali pada konsentrasi 250 ppm dan 300 ppm yang menunjukkan nilai signifikasi lebih besar dari alpha 0.05 yaitu 0,127 (0.127 > 0.05) sehingga tidak memiliki perbedaan yang nyata. Hasil analisis probit didapatkan LC50=162,121 ppm dengan interval antara 118,225 ppm dan 199,324 ppm sedangkan untuk LC90=292,809 ppm dengan interval antara 245,619 ppm dan 396,799 ppm. Simpulan. Minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanii) mempunyai efek larvisida terhadap larva instar III nyamuk Aedes aegypti. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak kematian larva instar III Aedes aegypti.Nilai dari LC50 adalah 162,121 ppm dan LC90 adalah 292,809 ppm.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAedes aegyptien_US
dc.subjectLarva instar IIIen_US
dc.subjectMinyak atsiri kulit batang kayu manisen_US
dc.titleDaya Larvisida Ekstrak Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii) Terhadap Larva Instar III Nyamuk Aedes Aegypti di Laboratoriumen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record