dc.description.abstract | Untuk menjadi manusia yang sehat, dibutuhkan berbagai aspek
yang saling menopang untuk menjaga keseimbangan kesehatan, baik secara fisik,
jiwa, sosial, maupun spiritual. Pada berbagai penelitian ditemukan bahwa terdapat
kaitan mengenai hubungan dimensi spiritual dengan dime nsi fisik, terutama dalam
faktor religiusitas, yang merupakan salah satu aspek penting dalam dimensi
spiritual. Rendahnya tingkat religiusitas pada manusia dapat menyebabkan rasa
ketidaknyamanan, ketakutan dan kekhawatiran akan masa depan. Hal ini akan
menyebabkan seorang menjadi lebih rentan stres dan merasa lebih sering sakit.
Salah satu dari sekian banyak gangguan dimensi fisik yang banyak muncul akibat
manifestasi gangguan dari dimensi religiusitas adalah stroke.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
religiusitas dengan timbulnya stroke pada pasien stroke di RS JIH Yogyakarta.
Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross-sectional dengan
pendekatan korelasi. Instrument yang digunakan berupa kuesioner dan terdiri atas
skala yang berisi skala religiusitas dan data rekam medis. Subyek penelitian terdiri
dari 20 pasien stroke yang dirawat di RS JIH Yogyakarta yang bersedia diikutkan
dalam penelitian, serta beragama Islam. Analisis data menggunakan uji statistik
korelasi Pearson.
Hasil : Analisis data dengan menggunakan uji statistik korelasi Pearson
memperlihatkan nilai r = -0,082 dengan p= 0,034 (p<0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat korelasi yang negatif antara ingkat religiusitas dengan timbulnya
stroke pada pasien stroke di RS JIH Yogyakarta. Semakin rendah tingkat
religiusitas mahasiswa semakin tinggi kejadian timbul stroke, sebaliknya semakin
tinggi tingkat religiusitas semakin rendah kejadian strokenya.
Kesimpulan : Terdapat korelasi negatif antara tingkat religiusitas dengan
timbulnya stroke pada pasien stroke di RS JIH Yogyakarta | en_US |