Museum Sains dan Teknologi di Yogyakarta Pemanfaatan Sinar Matahari untuk Pencahayaan Ruang Dalam Bangunan sebagai Efisiensi Energi
Abstract
Museum sains dan teknologi merupakan suatu institusi tempat
mengumpulkan, menyimpan, memelihara, memperlihatkan, dan
menginterpretasikan bukti material maupun informasi dari Ilmu pengetahuan
dan penerapannya, museum sains dan teknologi juga memperagakan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara interaktif sebagai sarana belajar
masyarakat sehingga masyarakat dapat mengikuti perkembangan teknologi
dan ikut berinteraksi langsung, benda display atau alat peraga teknologi pada
museum ini sebagian besar menggunakan tenaga listrik untuk
menggerakkannya sehingga di perlukan penghematan energi listrik.
oleh karena itu dalam proses perancangan Museum sains dan
teknologi ini menggunakan penerangan alami untuk ruang dalam bangunan
dan mengelola tata ruang dalam dengan pencahayaan alami sebagai wujud
penghematan energi tanpa mengurangi kenyamanan visual.
Dari permasalahan tersebut Perencanaan museum sains dan teknologi
dengan penataan ruang-ruang tertentu memang dapat menggunakan
pencahayaan alami yaitu pada ruang-ruang tertentu yaitu ruang display,
teknologi transportasi, teknologi telekomunikasi.dan ruang display teknologi
sumberdaya alam dan energi, namun pada ruang yang lainnya di butuhkan
penataan ruang dan cahaya agar dapat memenuhi kenyamanan visual
seperti pada ruang display teknologi optik agar tercapai program efek tipuan
mata, ruang display ilmu pengetahuan penemu-penemu agar efek tiga
dimensi patung penemu dapat terlihat, dan ruang galeri temporer karena
pada ruang ini jenis display benda yang beragam sehingga lebih fleksibel
dalam pengaturan dan pemilihan objek display, pengaturan zoning-zoning
ruang juga di butuhkan pada ruang dengan tata cahaya alami dengan
mengatur besar bukaan jendela arah cahaya matahari dan dimensi shading
dan sirip pada bukaan sebagai kontrol intensitas cahaya dan panas yang di
hasilkan.
Collections
- Architecture [3658]