Show simple item record

dc.contributor.authorNova, Adista
dc.date.accessioned2017-02-10T03:03:16Z
dc.date.available2017-02-10T03:03:16Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2432
dc.description.abstractPermasalahan yang dibahas pada penulisan ini adalah bagaimana menciptakan suasana ruang yang mendukung proses penyembuhan pasien penyakit mata, juga menunjang berlangsungnya kegiatan pelayanan kesehatan mata dan bagaimana mewujudkan penampilan bangunan baru yang sesuai dengan fungsi utama Rumah Sakit Mata yaitu sebagai fasilitas pelayanan kesehatan mata dengan tetap berpegang pada "konservasi" bangunan lama Rumah Sakit Mata Dr. Yap sebagai pembentuk penampilan bangunan. Proses analisis ditujukan pada suasana ruang yang mendukung proses penyembuhan pasien penyakit mata dengan sistem sirkulasi yang jelas dan mudah dengan mempertimbangkan fungsi antara lain dengan: warna, skala, sirkulasi, pencahayaan, Interior ruangan dan konservasi sebagai dasar perancangan bangunan baru. Kedua permasalahan tersebut lingkupnya dibatasi hanya pada ruang-ruang yang relatif banyak berhubungan dengan pasien, yaitu: ruang tunggu, ruang pendaftaran, ruang periksa atau ruang berobat, dan ruang inap. Untuk tindak pelestarian dilakukan secara konservasi dan renovasi dimana setiap perubahan fisik diamati berdasarkan pola-polanya yaitu pattern, aligment, dan shape and size pada bangunan lama. Dari hasil analisis kedua persoalan tersebut diatas (suasana ruang yang mendukung penyembuhan pasien dan konservasi bangunan) maka hasil yang didapat sebagai konsep dasar, yaitu: 1.Penggunaan warna yang dipilih adalah warna yang memiliki efek penyembuhan yaitu warna biru, hijau muda, oranye, dan ungu muda. 2. Pencahayaan menggunakan pencahayaan alam dan pencahayaan buatan dengan pencahayaan diffus 10-100 ft yang dapat membantu proses penyembuhan. 3. Skala ruang yang digunakan pada umumnya skala manusia atau skala normal karena dapat menimbulkan suasana nyaman, akrab, santai, dan menenangkan. 4. Penggunaan interior dibuat sederhana dan tegas untuk memberi kesan akrab dan menyenangkan sehingga mengurangi kecemasan juga dapat membantu menegaskan bentuk ruang sehingga memudahkan pasien. 5. Secara garis besar sistem pola sirkulasi dapat dibagi dua yaitu linier dan radial untuk memudahkan pencapaian. 6. Penampilan fisik bangunan secara konservasi, dengan tetap mempertahankan elemen-elemen melalui dasar pola pattern, aligment, dan shape and size sebagai karakter pembentuk bangunan baru yaitu elemen pintu, jendela, dinding, lantai, kolom, entrance, atap, dan fasade bangunan yang menjadi ciri khas fisik bangunan lama yaitu Rumah Sakit Mata Dr. Yap.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectRe-Designen_US
dc.subjectRumah Sakit Mata dr. Yap Yogyakartaen_US
dc.subjectSuasana Ruangen_US
dc.subjectProses Penyembuhan Pasienen_US
dc.subjectKonservasien_US
dc.subjectPembentuk Penampilan Bangunanen_US
dc.titleRe-Design Rumah Sakit Mata dr. Yap Yogyakarta dengan Penekanan pada Suasana Ruang yang Mendukung Proses Penyembuhan Pasien dan Konservasi sebagai Pembentuk Penampilan Bangunanen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record