Solidifikasi Limbah Flyash Hasil Pembakaran Incinerator Industri Tekstil Sebagai Campuran Batako
Abstract
Limbah fly ash industri tekstil yang dihasilkan dari pembakaran dengan incinerator
tergolong jenis hmbah berbahaya dan beracun (limbah B3) sehingga perlu pengelolaan
secara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat logam berat yang
terimmobilisasi dalam batako yang telah ditambahkan limbah fly ash dan bahan-bahan
aditif. Di samping itu juga untuk mengetahui kualilas kuat tekan batako dan persentase
penambahan limbah fly ash yang optimum dalam pembentukan batako dan aspek teknis
(kuat tekan) dan aspek kesehatan dan lingkungan.
Salah satu metode pengolahan yang digunakan adatah solidifikasi limbah fly ash
sebagai batako. Dalam proses solidifikasi ini, digunakan penambahan variasi konsentrasi
10%, 20%,, 30%, dan 40% limbah fly ash dalam bahan campuran batako, yang kemudian
diberi air secukupnya dan dicetak dengan ukuran 38 cm x 18 cm x 10 cm. Dimana setelah
dicetak, dilakukan perawatan selama 28 hari sebelum kemudian dilakukan uji kuat tekan.
Masing-masing variasi percobaan dibuat 7sampel batako. Terhadap benda uji batako yang
diperoleh, dilakukan uji kuat tekan dan uji lindi dengan metode TCLP.
Dari hasil pengujian kuat tekan diperoleh, batako hasil penambahan 10% yaitu
sebesar 3.829 kg/cm², 20% sebesar 4.012 kg/cm² dan 30% sebesar 3.665 k/ cm² limbah fly
ash memberikan mulu kuat tekan yang baik karena mlai kuat tekan berada diatas nilai
batako pembanding yaitu sebesar 3.396 kg/cm²; sedangkan pada penambahan 40% limbah
fly ash menghasilkan nilai kuat tekan dibcnvah nilai pembanding yaitu sebesar 1.869 kg /m²,
sehingga menghasilkan mulu batako kurang baik. Kuat tekan tertinggi adalah 4.012 kg/cm²
yaitu pada penambahan 20%, limbah fly ash. Dan untuk pemehksaan pelindian logam berat
Cr, Zn dan Pb pada padatan batako dengan metode Toxicity Charateristic Leaching
Procedure (TCLP) pada penambahan 10%, 20%, 30% dan 40%, limbah fly ash masih berada
dibawah baku mutit yang ditentukan berdasarkan PP 18 tahun 1999. Oleh karena itu
persentase penambahan limbah fly ash yang optimum dalam pembentukan batako dan aspek
teknis (kuat tekan) dan aspek kesehatan dan lingkungan yaitu 20%, dengan nilai kuat tekan
sebesar 4.012 kg/cm² dan nilai lindi logam berat Cr, Zn dan Pb sebesar 0.6633 mgL; 8.5979
mgL dan 1.32/lmgL. Dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa limbah fly ash dan
hasil pembakaran incinerator industri tekstil layak digunakan sebagai campuran batako baik
dinilai dari aspek teknis (kuat tekan) maupun aspek kesehatan dan lingkungan.
Collections
- Environmental Engineering [1435]