Pemanfaatan Tanah Gambut Sebagai Koagulan untuk Menurunkan Warna pada Air Limbah Batik Nakula Sadewa
Abstract
Dalam proses produksi, industri batik banyak mengunakan bahan-bahan
kimia dan air yang dapat menyebabkan pencemaran. Adapun salah satu parameter
pencemaran industri batik adalah warna. Salah satu alternatif pengolahan limbah
adalah dengan proses koagulasi-flokulasi. Instalasi pengolahan Industri batik
Nakula Sadewa, Sleman menghasilkan air limbah batik. Apabila tidak dilakukan
pengolahan sebelum dibuang kelingkungan dapat merusak fungsi dari lingkungan.
Air limbah industri batik bersifat non biodegradable untuk parameter warna.
Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan tanah gambut sebagai koagulan.
Tujuan dari pengolahan ini untuk mengetahui pengaruh koagulan tanah gambut
dalam menurunkan warna pada limbah cair industri batik.
Pada proses koagulasi-flokulasi dalam pengolahan ini menggunakan jar
test. Penelitian dilakukan tiga kali yaitu koagulan tanah gambut. Koagulan tanah
gambut dengan kapur, dan koagulan tawas dengan kapur. Dan untuk pemeriksaan
warna mengunakan metode spektrofotometri secara Closed refluks (refluk
tertutup).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koagulan tanah gambut dengan
poses koagulasi-flokulasi tidak efektif sebagai koagulan dalam menurunkan
warna dalam air limbah batik, disebabkan oleh air limbah yang bersifat non
biodegradable, serta zat warna dalam air limbah tidak larut dalam air, dan
molekul zat warna belum terpecah atau terputus rantai molekulnya. Kecepatan
pengadukan berpengaruh terhadap pembentukan flok. Apabila pengadukan terlalu
lambat mengakibatkan lambatnya flok terbentuk, dan sebaliknya apabila
pengadukan terlalu cepat mengakibatkan pecahnya flok yang sudah terbentuk.
Collections
- Environmental Engineering [1430]