dc.description.abstract | Tugas akhir ini meneliti mengenai kerusakan gedung Administrasi STIE
Kerjasama yang rusak akibat gempa Jogjakarta tanggal 27 Mei 2006 yang mana
sejarah perencanaan struktur pada saat itu (tahun 1991 ) mengacu pada Peraturan
Beton Bertulang Indonesia (PBI, 1971 ) dan menggunakan Peraturan Perencanaan
Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung (PPTGIUG, 1981). Kerusakan terjadi pada
kolom dan joint. Untuk mengetahui kerusakan gedung ini, maka dilakukan analisis
terhadap elemen-elemen struktur.
Peraturan perencanaan struktur yang ada hingga saat ini adalah PBI 1971,
SKSNI 1991, dan RSNI 2002, sedangkan pembebanan gempa yang ada di Indonesia
hingga saat ini adalah PPTGIUG 1981 dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Bangunan Gedung ( TCPKGUBG, 2002 ). Masing-masing peraturan
tersebut memiliki perbedaan ketentuan yang diberlakukan dalam mendesain struktur
sehingga gaya-gaya yang dihasilkannya juga berbeda. Untuk mengetahui relevansi
dari penggunaan PBI 1971, SKSNI 1991, dan RSNI 2002 sebagai acuan
perencanaan, maka dilakukan perbandingan terhadap gaya-gaya yang dihasilkan.
Peraturan yang menghasilkan gaya elemen struktur terbesar merupakan peraturan
yang patut sebagai acuan. Analisis ketiga peraturan tersebut menggunakan
pembebanan gempa dengan acuan peraturan yang sesuai dengan periodenya. PBI
1971 dan SKSNI 1991 mengacu pada PPTGIUG 1981 sedangkan RSNI 2002
mengacu pada TCPKGUBG 2002. Gaya gempa yang dihasilkan PPTGIUG 1981 dan
TCPKGUBG 2002 memiliki selisih yang kecil dengan nilai base shear coeffisien
sebesar 0,1 dan 0,105.
Gaya elemen struktur sebagai pembanding adalah momen ultimit balok
(Mu.b), gaya geser balok (Vu.b), momen ultimit kolom (Mu.k), gaya geser kolom (Vu.k)
gaya geser nominal joint (Vnjh). Nilai gaya-gaya elemen struktur sebagai acuan
perencanaan yang terbesar dihasilkan SKSNI 1991. Selain itu SKSNI 1991 paling
lengkap dalam menjelaskan perencanaan gaya elemen struktur secara detail dan
sistematis. | en_US |