Aplikasi Metode Fuzzy pada Penentuan Jumlah Server Optimal (Studi Kasus : Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Bengkulu)
Abstract
Meningkatnya jumlah masyarakat Bengkulu yang memiliki kendaraan
bermotor menyebabkan jumlah pembayar pajak yang semakin banyak juga Dipenda
merupakan tempat pembayaran pajak yang melayani semua proses administrasi dan
proses pembayaran. Lamanya waktu menunggu pelanggan pada saat pembayaran
pajak pada kantor Dipenda terutama pada loket pendaftaran dan penetapan bagian
teliti ulang menyebabkan antrian yang cukup banyak. Masalah antrian seperti ini
dapat terjadi karena tingkat pelayanan dari server lebih kecil dibandingkan dengan
tingkat kedatangan pembayar pajak yang harus dilayani, tetapi jika terjadi sebaliknva
maka dapat mengakibatkan ketidak efisienan.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah server yang optimal
dengan menggunakan logika fuzzy metode Tsukamoto dengan menggunakan tingkat
aspirasi pelanggan dan perusahaan sebagai input. Metode Tsukamoto merupakan
salah satu metode pada system inferensi fuzzy yang menggunakan rata-rata berbobot
dan tungsi keanggotaannya menggunakan penalaran monoton.
Pengamatan dilakukan pada bagian teliti ulang baik pada pelanggan maupun
server Dan penelitian didapat rata-rata jumlah kedatangannya adalah sebanyak 147
orang/jam dengan rata-rata waktu pelayanan adalah 46 detik/orang, sedangkan dari
wawancara didapat rata-rata waktu tunggu yang ditolerir pelanggan adalah 246 detik
dan rata-rata persentase waktu menganggur server adalah 22.92%. Dari perhitungan
rata-rata berbobot untuk setiap aturan diperoleh jumlah server adalah 237 Karena
jumlah server tidak mungkin dalam bentuk pecahan maka dibulatkan menjadi 2 atau
3. Jika menggunakan 2 server maka dapat menyebabkan waktu tunggu pelanggan
menjadi lebih besar sedangkan waktu menganggur pelanggan menjadi lebih kecil
Sebaliknya jika menggunakan 3 server maka dapat mengakibatkan waktu tunggu
pelanggan menjadi lebih kecil dan waktu menganggur server lebih besar.
Collections
- Industrial Engineering [2224]