dc.description.abstract | Jogjakarta adalah Propinsi yang sebagian besar penduduknya masuk dalam
kategori usia yang cukup produktif, dengan sebagian besar penduduk yang
berstatus pelajar dan mahasiswa serta kalangan pekerja ataupun profesional muda.
Dimana dalam usia tersebut cenderung memiliki kegiatan yang cukup padat
sehingga memerlukan adanya suatu sarana yang dapat memberikan nuansa
kesegaran sebagai upaya untuk me-refresh-kan diri.
Dengan jumlah kafe yang terus tumbuh dan bertambah di Jogjakarta hingga
sekarang tentunya menjadikan persaingan yang kian ketat diantara kafe - kafe yang
telah ada tersebut. Sama halnya dengan di kota - kota besar lainnya seperti Jakarta,
Surabaya, Bandung, dan Semarang keberadaan kafe merupakan menjadi alternatif
pilihan di dalam mendapatkan suasana yang baru dan berbeda.
Berdasarkan pengamatan dan studi kasus yang diperoleh untuk kemudian
dianalisa, kafe-kafe atau tempat untuk mencari suasana yang berbeda tersebut
cenderung hanya berfungsi sebagai tempat minum ataupun makan tanpa
menyediakan sarana pendukung bagi kegiatan lainnya seperti menonton "mini
theatre", Perpustakaan maupun ruang pertemuan. Untuk itu perlu untuk
menyediakan sarana pendukung kegiatan pada sebuah kafe sehingga mampu
memberikan suatu nilai lebih dan dapat menjadi daya tarik tersendiri. Serta adanya
penataan cahaya baik pada fasad maupun interior, Pada fasad berguna untuk
memunculkan karakter material selubung bangunan, sedangkan pada interior
berguna untuk membentuk suasana ruang sesuai fungsinya tentunya dengan
menggunakan beberapa teknik pencahayaan seperti 'direct lighting, indirect lighting,
up serta down lighting.
Hasil dari analisa didapatkan penataan cahaya pada fasad dilakukan dengan
memanfaatkan permainan shading serta material kaca dan titik-titik penempatan
sumber pencahayaan secara khusus untuk mendapatkan area selubung bangunan
yang akan diekspos materialnya. Sedangkan pada interior memanfaatkan
penggunaan panel dengan material kayu untuk mendapatkan pendaran cahaya
yang tepat untuk membentuk suasana ruang sesuai kebutuhan pada masing-masing
ruang serta tetap memperhatikan aspek estetika. Hal tersebut dilakukan dengan
maksud untuk memberikan kesan atraktif yaitu dapat memunculkan karakter dari
elemen arsitektural secara kuat unik dan fokus sehingga dapat memberikan
pengalaman visual yang berbeda. | en_US |