Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kejadian Depresi Pada Warga Pinggir Rel Kereta Api Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat
Abstract
Saat ini lebih dari 350 juta penduduk dunia menderita depresi. Data WHO menyebutkan bahwa pada tahun 2020, depresi akan menjadi beban global penyakit ke-2 di dunia. Insiden depresi menurun sejalan dengan usia pada wanita dan meningkat sejalan dengan usia pada pria. Lingkungan sosial mempengaruhi perilaku sehat dan sakit. Salah satu masalah lingkungan di Indonesia adalah permukiman kumuh di kota-kota besar. Perlintasan kereta api stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat merupakan salah satu tempat munculnya pemukiman liar yang berada di pinggiran rel kereta api.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian depresi pada warga yang tinggal di pemukiman sekitar Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat.
Metode: Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala depresi Beck Depression Inventory dalam bentuk kuisioner untuk mengetahui adanya depresi.
Hasil: Sebanyak 100 sampel memenuhi kriteria inklusi, 1 diantaranya tidak diikutsertakan karena tidak mengisi kuisioner dengan lengkap. Dari 99 sampel, 52 diantaranya mengalami depresi (52.5%). Depresi ringan paling sering ditemui yaitu pada 23 orang (45.1%). Hasil uji analisis chi-square diperoleh nilai P=0.012 (P<0.05), menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian depresi. Perhitungan nilai coefficient contingency diperoleh hasil yaitu CC = 0.265, menunjukkan adanya korelasi yang lemah antara jenis kelamin dengan kejadian depresi.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian depresi pada warga pinggir rel kereta api stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat.
Collections
- Medical Education [2281]